Ustadz Zaitun : Hari ini 7 April 2025 semua pembicaraan di grup-grup kita adalah tentang Gaza Palestina. Sebagai solidaritas dan memenuhi harapan saudara-saudara kita di sana untuk hari ini,
Oleh : Ust Zaitun Rasmin (Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah )
Pada hari Senin, 7 April 2025, Ketua Umum organisasiWahdah Islamiyah, Ustadz Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, mengeluarkan pesan penting. Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk fokus pada satu topik yang sangat mendesak: kondisi darurat yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita di Gaza, Palestina.
“Tolong untuk hari ini, semua pembicaraan di grup-grup kita adalah tentang Gaza Palestina... sebagai solidaritas dan memenuhi harapan saudara-saudara kita di sana untuk hari ini, 7 April 2025, menunjukkan pada dunia tentang kondisi sangat buruk di sana.” Pesan ini mengingatkan kita untuk menunda berbagai percakapan lain yang tidak terkait, seperti berbagi tentang makanan atau perjalanan, dan lebih mengutamakan perhatian kita pada penderitaan yang sedang dialami oleh warga Gaza.
Ustadz Zaitun juga menekankan pentingnya untuk tetap menjaga solidaritas dengan mereka yang tertindas di Gaza, salah satunya dengan cara yang bisa dilakukan oleh setiap individu, yakni melalui boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Yahudi Zionis. Ini adalah bentuk dukungan moral dan praktis yang bisa diterapkan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk menekan kekuatan yang mendukung penindasan terhadap rakyat Palestina.
Doa yang penuh harapan bagi umat Islam. “Ya Allah, jadikanlah dari sisi-Mu bagi kami pemimpin dan penolong,” mengutip surah An-Nisa’ ayat 75. Dalam ayat ini, Allah mengingatkan orang-orang yang memiliki kekuatan untuk tidak berpangku tangan melihat saudara-saudara mereka yang lemah dan tertindas. Bagi umat Islam, ini adalah ajakan untuk tidak hanya mendoakan, tetapi juga bertindak aktif dalam memberikan dukungan bagi yang tertindas, khususnya mereka yang sedang berjuang di Gaza.
Tidak hanya sekedar panggilan untuk berempati, juga menegaskan bahwa Gaza adalah medan pertempuran yang menentukan antara Islam dan kekufuran. Situasi yang dihadapi oleh penduduk Gaza bukan hanya soal perlawanan terhadap penguasa yang dianggap tidak adil, tetapi juga sebagai ujian besar bagi umat Islam. "Gaza adalah pusat perasaan umat," Umat yang tidak merasakan kesedihan yang mendalam atas penderitaan mereka yang di sana, menurutnya, tidak sepenuhnya menyatu dengan rasa sakit yang dirasakan oleh umat Muhammad.
Sebagai umat Islam, kita diajak untuk merasakan kesedihan ini, baik itu dalam bentuk doa, solidaritas, ataupun aksi nyata. Ustadz Zaitun mengingatkan kita bahwa Gaza bukan hanya sebuah titik geografis, tetapi pusat dari ujian besar bagi umat Islam di seluruh dunia.
Dalam bagian terakhir mengingatkan umat Islam di Indonesia dan dunia untuk bangkit dan suarakan kebenaran kepada para pemimpin negara masing-masing. "Tunjukkan kehormatan dan keberanianmu, seperti Raja Faisal bin Abdul Aziz yang bercita-cita syahid mulia memimpin pembebasan Al-Aqsa,". Seruan ini adalah ajakan untuk mengikuti jejak para pemimpin yang telah menunjukkan komitmen mereka untuk pembebasan Palestina dengan tekad dan perjuangan.
Pada akhirnya, panggilan kemanusiaan yang sangat mendalam. Bukan sekadar soal perdebatan politik atau ideologi, tetapi tentang rasa kemanusiaan dan kesetiaan kita kepada sesama umat Muslim yang sedang menderita. Dengan menjadikan 7 April 2025 sebagai momentum solidaritas, diharapkan setiap individu dapat ikut merasakan beban yang ditanggung oleh rakyat Gaza, sambil terus berusaha untuk membawa perubahan melalui dukungan nyata.
Gaza membutuhkan perhatian dunia, dan melalui solidaritas kita, kita bisa menunjukkan bahwa umat Islam masih memiliki keberanian untuk berdiri teguh membela kebenaran dan keadilan.