Dalam pandangan Islam, keluarga tangguh adalah keluarga yang memiliki dua elemen utama: kekuatan dan ketahanan.
Oleh : Dr. Muhammad Qasim Saguni, M.A
Keluarga adalah salah satu unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran vital dalam membentuk pribadi dan masyarakat. Dalam perspektif Islam, keluarga tangguh bukan hanya keluarga yang mampu bertahan dalam menghadapi ujian hidup, tetapi juga keluarga yang memiliki kekuatan dan ketahanan dalam berbagai aspek kehidupan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai konsep keluarga tangguh dalam Islam.
Apa Itu Keluarga Tangguh?
Dalam pandangan Islam, keluarga tangguh adalah keluarga yang memiliki dua elemen utama: kekuatan dan ketahanan. Kekuatan di sini mencakup berbagai dimensi, mulai dari kekuatan spiritual, moral, hingga sosial. Sedangkan ketahanan berarti kemampuan keluarga tersebut untuk menghadapi berbagai tantangan hidup yang datang silih berganti.
Kekuatan Spiritual dalam Keluarga Tangguh
Kekuatan pertama yang perlu dimiliki oleh keluarga tangguh adalah kekuatan spiritual. Setiap anggota keluarga harus memiliki iman yang kokoh kepada Allah Subhanahu wa ta ala Keimanan yang teguh ini tercermin dalam hubungan yang erat dengan Allah, serta keyakinan yang tak tergoyahkan terhadap takdir-Nya. Sebagaimana dalam Surah Al-Hujurat ayat 15, orang yang benar-benar beriman adalah mereka yang tidak ragu sedikit pun terhadap Allah dan Rasul-Nya. Keimanan yang kuat ini mengarahkan anggota keluarga untuk selalu bersikap sabar, ikhlas, dan konsisten dalam menjalani ibadah dan kehidupan sehari-hari. Keluarga dengan kekuatan spiritual yang baik akan mampu menghadapi setiap ujian hidup dengan tawakal kepada Allah.
Kekuatan Moral dalam Keluarga Tangguh
Kekuatan moral atau al-quwatu al-akhlāqiyyah juga sangat penting dalam membangun keluarga tangguh. Keimanan yang kuat akan melahirkan akhlak yang mulia. Anggota keluarga yang beriman dengan benar akan menunjukkan perilaku yang baik, seperti berkata jujur, memuliakan tetangga, dan menghormati satu sama lain. Dalam keluarga, setiap anggota wajib memuliakan pasangannya dan anak-anaknya, serta menjaga integritas, kejujuran, dan kesabaran dalam setiap aspek kehidupan. Akhlak yang baik ini juga tercermin dalam sikap saling menghargai dan mendukung dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Kekuatan Sosial dalam Keluarga Tangguh
Selain kekuatan spiritual dan moral, keluarga tangguh juga harus memiliki kekuatan sosial atau al-quwatu al-ijtima’iyyah. Ini berarti keluarga tersebut memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, serta aktif dalam memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Keluarga yang tangguh tidak hidup dalam isolasi sosial atau menjadi keluarga yang hanya terfokus pada diri mereka sendiri, melainkan mereka berinteraksi secara dinamis dengan lingkungan sosial mereka. Kekuatan sosial ini tercermin dalam kegiatan dakwah, berbagi manfaat, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama.
Menghadapi Tantangan Hidup
Selain memiliki kekuatan dalam berbagai aspek, keluarga tangguh juga harus mampu menghadapi tantangan hidup. Hidup tidak selalu berjalan mulus, dan keluarga tangguh adalah keluarga yang siap menghadapi rintangan dan cobaan yang datang. Tantangan hidup ini bisa berupa masalah ekonomi, kesehatan, perbedaan pendapat dalam keluarga, hingga konflik sosial yang lebih besar. Keluarga tangguh tidak mencari-cari masalah, namun mereka siap untuk menghadapi setiap ujian yang Allah berikan dengan sabar dan tawakal.
Teladan dari Sirah Nabi dan Sahabat
Dalam sejarah Islam, kita banyak menemukan contoh keluarga-keluarga tangguh yang menghadapi berbagai ujian dengan penuh ketabahan. Keluarga Nabi Muhammad SAW dan para sahabat adalah contoh nyata dari keluarga-keluarga tangguh. Mereka menghadapi penindasan, boikot sosial, hingga penyiksaan fisik dengan penuh keteguhan. Sebagai contoh, keluarga Yasir yang terdiri dari Yasir, Sumayah, dan Amar bin Yasir, menghadapi penyiksaan yang begitu berat hanya karena mereka memeluk Islam. Namun, mereka tetap tegar dan tidak meninggalkan agama mereka, bahkan Sumayah menjadi syahid pertama dalam Islam.
Selain itu, keluarga Abu Bakar as-Siddiq juga menunjukkan contoh ketangguhan dalam menghadapi hijrah dan pengorbanan. Keluarga ini tidak hanya membantu Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wassalam dalam perjuangan dakwah, tetapi juga menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memfasilitasi hijrah Nabi ke Madinah. Abu Bakar, bersama dengan keluarganya, rela meninggalkan kampung halaman dan mengorbankan hartanya demi menyebarkan Islam.
Tantangan Ekonomi dalam Keluarga Tangguh
Tantangan hidup lainnya yang sering dihadapi oleh keluarga tangguh adalah kesulitan ekonomi. Dalam sejarah, banyak keluarga pejuang yang hidup dalam kesederhanaan. Salah satunya adalah keluarga Ali bin Abi Thalib dan Fatimah. Meskipun mereka adalah keluarga pemimpin besar dalam Islam, mereka hidup sangat sederhana. Fatimah, meskipun putri Nabi, membantu suaminya Ali dalam mengurus rumah tangga, termasuk mengolah gandum untuk makanan mereka. Ketangguhan keluarga ini terlihat dalam kesabaran mereka dalam menghadapi kesulitan ekonomi.
Keluarga Tangguh dan Perjuangan dalam Dakwah
Keluarga tangguh dalam bingkai perjuangan Islam juga harus siap menghadapi perjuangan dakwah. Perjuangan dakwah ini tentu tidak selalu mulus dan penuh dengan pengorbanan, baik pengorbanan waktu, tenaga, harta, bahkan nyawa. Keluarga tangguh adalah keluarga yang bersama-sama mengorbankan segala yang dimiliki untuk dakwah dan menyebarkan kebaikan. Ketika keluarga menghadapi kesulitan atau bahkan konflik dalam perjalanan dakwah, mereka tetap solid dan saling mendukung satu sama lain.
Menjadi Keluarga Tangguh
Untuk menjadi keluarga tangguh dalam Islam, kita perlu meneladani perjuangan keluarga-keluarga pejuang terdahulu. Keimanan yang kokoh, akhlak yang mulia, dan interaksi sosial yang baik adalah landasan utama dalam membangun keluarga yang tangguh. Selain itu, kesiapan untuk menghadapi tantangan hidup dan perjuangan dakwah akan menjadikan keluarga kita tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga kuat dalam iman dan tekad.
Semoga keluarga-keluarga Muslim di seluruh dunia dapat mengikuti teladan keluarga tangguh ini, yang selalu mengutamakan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan. Keluarga tangguh adalah keluarga yang tidak hanya bertahan dalam menghadapi cobaan, tetapi juga tumbuh dan berkembang dalam kebersamaan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa ta ala
(Tulisan diatas disarikan dari channel youtube ummattv : https://www.youtube.com/watch?v=8XOx72b3Rsg)
Penulis adalah seorang Konselor Keluarga Wahdah Islamiyah, juga berprofesi sebagai Dosen di Sekolah tinggi Ilmu Islam bahasa Arab (STIBA) Makassar.