YPWI Latih 154 Guru Terjemahkan Juz 30 dengan Metode Sekejap

YPWI Latih 154 Guru Terjemahkan Juz 30 dengan Metode Sekejap

Ketua YPWI, Ustaz Ir. Nursalam Siradjuddin, M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam mencetak guru-guru Al-Qur’an yang tidak hanya mampu menghafal,

MAKASSAR WAHDAHEDUMAGZ - Sebanyak 94 guru secara luring dan 60 guru secara daring dari berbagai sekolah Wahdah Islamiyah se-Indonesia mengikuti Pelatihan Penerjemahan Al-Qur’an (Metode Sekejap) yang diselenggarakan secara hybrid selama tiga hari, yakni dari tanggal 9 hingga 11 Juli 2025. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan 10 pertemuan daring berikutnya.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI) Pusat Makassar, dan menghadirkan narasumber utama Dr. (H.C.) Nur Ihsan Muhammad Idris, Lc., M.A. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam memahami dan menerjemahkan Al-Qur’an secara mandiri.

Ketua YPWI, Ustaz Ir. Nursalam Siradjuddin, M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam mencetak guru-guru Al-Qur’an yang tidak hanya mampu menghafal, tetapi juga memahami dan mengajarkan makna dari setiap ayat.

“Target kami adalah semua sekolah di bawah naungan YPWI dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tambahan, yakni mampu menerjemahkan Al-Qur’an, khususnya juz 30,” ujar Nursalam.

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Ahmad Solihin, S.Pd salah satu guru dari SDIT Wihdatul Ummah Makassar, menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka pemahaman baru terhadap Al-Qur’an, tidak hanya dari sisi bacaan, tetapi juga dari cara menerjemahkan perkata, memahami maknanya, serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Sultan Pawakkang, S.Pd.I.,M.Pd, peserta dari SMAS IT Wahdah Islamiyah Makassar, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam membekali guru tahfiz agar tidak hanya fokus pada hafalan, tetapi juga pada pemahaman makna serta cara menyampaikannya kepada siswa dan masyarakat.

“Kami berharap program ini tidak hanya berhenti tahun ini, tetapi dapat berlanjut sebagai program berkelanjutan. Apa yang kami pelajari dapat kami transferkan kembali kepada siswa-siswa kami di sekolah,” tuturnya.

Diharapkan, para guru dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada lingkungan sekitar. Selain kepada guru, ilmu ini juga dapat diajarkan kepada orang tua murid dan masyarakat luas, sehingga nilai-nilai Al-Qur’an dapat dipahami dan diamalkan secara lebih luas.

Dokumentasi Kegiatan

Sisipkan gambar ...


Sisipkan gambar ...

Sisipkan gambar ...

Sisipkan gambar ...

Sebelumnya :