Oleh : Anwar Aras
Lahir di pelosok timur Sulawesi Selatan, tepatnya di Desa Lambara Harapan, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, pada 17 Juli 1981, Ustaz Hasbin Abd. Rahim tumbuh dalam lingkungan sederhana yang sarat dengan nilai-nilai keislaman. Sejak kecil, beliau dikenal sebagai anak yang tekun, lembut dalam bertutur, dan penuh rasa hormat kepada orang tua dan gurunya sifat yang tetap melekat hingga kini dan menjadi bagian dari kepribadiannya yang humanis.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di kampung halamannya, Hasbin muda memutuskan merantau ke Jawa Timur untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang—pesantren yang juga dikenal sebagai tempat bernaungnya banyak tokoh nasional. Di usia 15 tahun, ia telah menghafal 30 juz Al-Qur’an, sebuah prestasi langka yang menjadi fondasi kuat dalam seluruh perjalanan hidupnya.
Cinta dan dedikasinya terhadap Al-Qur’an membawanya melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, yang kini dikenal sebagai Institut Agama Islam (IAI) STIBA Makassar. Tidak hanya puas dengan pendidikan dalam negeri, beliau juga meluaskan khazanah keilmuannya hingga ke Mekah Al-Mukarromah, di mana beliau berguru dan mengambil sanad Al-Qur’an riwayat Hafs ‘an ‘Ashim dari Syekh Ibrahim Syalby Hafizdhahullah.
Ust Hasbin juga sempat menempuh pendidikan di Medina International University (MEDIU) Malaysia, jurusan Ulumul Qur'an pada tahun 2005, serta di Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar pada tahun 2008. Semua ini menunjukkan semangat belajar beliau yang tak pernah padam.
Ustaz Hasbin bukan hanya dikenal sebagai seorang hafiz Al-Qur’an, tetapi juga sebagai pengajar, pembina, dan pemimpin lembaga-lembaga Qur’ani yang berpengaruh di Sulawesi Selatan.
Beberapa di antara prestasi dan amanah yang pernah dan sedang ia emban antara lain:
Juara II Menghafal Al-Qur’an dan Tafsir Al-Qur’an berbahasa Arab tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (2005)
Juri Nasional Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) tingkat nasional di Jakarta (2009)
Menerima sanad tajwid kitab Al-Jazariyah dari Syekh Karamallah (Sudan) pada 2014
Imam tetap Masjid Wihdhatul Ummah Makassar sejak 2003
Muhafidz di Al Markaz Imam Malik Makassar
Direktur Pondok Pesantren Ar-Rahman Gowa
Pimpinan Rumah Qur’an Ash Shafa Putri Makassar
Pengajar Tahfidzul Qur'an di Sekolah Islam Terpadu Islamiyah Makassar
Owner Frescare Ruqyah Ash Shafa.
Penulis buku "Tajwid Praktis Ash Shafa", buku panduan praktis yang banyak digunakan oleh para penghafal dan pembelajar Al-Qur'an.
Di berbagai kesempatan, Ustaz Hasbin juga dipercaya menjadi pemateri seminar dan pelatihan tahfidz Al-Qur’an untuk para guru dan tenaga pendidik di Kota Makassar, serta sebagai juri dalam berbagai lomba Musabaqah Hifzil Qur’an tingkat daerah maupun nasional.
Apa yang membuat Ustaz Hasbin berbeda adalah pendekatannya yang penuh kasih sayang, empati, dan tanpa sekat dalam mendidik. Santri-santrinya menggambarkan beliau sebagai sosok yang lembut namun tegas, penuh perhatian namun tetap disiplin, serta ramah namun sangat kuat dalam prinsip. Gaya dakwahnya jauh dari konfrontatif, namun justru menenangkan dan menginspirasi.
Ketika mengajar, ust Hasbin tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk karakter. Ia percaya bahwa Al-Qur’an bukan sekadar dihafal, tetapi harus hidup dalam akhlak dan perbuatan. Filosofi inilah yang selalu ia tanamkan dalam seluruh aktivitasnya.
Sebagai figur inspiratif, Ustaz Hasbin telah menjadi panutan bagi generasi muda penghafal Al-Qur’an di Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Keteladanannya menjadi saksi bahwa perjalanan mengabdi kepada Al-Qur’an tidak hanya membentuk intelektualitas, tetapi juga membangun peradaban dengan hati.
Dokumentasi saat imam tarawih di Masjid Wihdatul Ummah Makassar
Bersama ustad Dr. Fakhrrurozi Anshar, Lc.,Ph.D, (sebelah kiri) Ust Siswandi Safari,Lc (sebelah kanan)
Catatan : Tulisan diatas merupakan perjalanan tim Ummat TV, menemui Imam Besar masjid Wihdatul Ummah, yang berlokasi di tengah kota Makassar sebagai area bisnis dan pendidikan. Keunikan dari sosok kali ini, selain masih muda, sudah menghafal quran sejak SMP dan telah mendapatkan sanad (riwayat bacaan Al Quran langsung dari Rasulullah ) di Masjid Mekkah Al Mukarromah.