Berawal dari pemaparan dan internalisasi secara konsisten, akhirnya ia menyukai bahkan sampai pada didikan yang memerlukan disiplin tinggi,
Oleh : Linda A. Zaini (Founder Parenting langit)
Suatu ketika saya pernah membaca tulisan yang memuat cerita tetang seorang atlet renang nasional. Dalam tulisan tersebut, sang atlet menceritakan bagaimana perjalanannya meraih berbagai kejuaraan sejak usianya 8 (delapan) tahun.
Sang atlet menceritakan bahwa semenjak kecil ia telah rutin dibawa oleh ayahnya ke kolam renang. Ayahnya yang seorang pelatih renang, membiarkan ia untuk bermain-main air saja. Tidak ada paksaan atau latihan rutin saat itu. Ayahnya membiarkan agar ia melihat, menyatu dan terbiasa dengan suasana air/kolam renang. Ayahnya membawanya dalam setiap acara renang, latihan maupun perlombaan.
Lama kelamaan paparan yang diberikan sang ayah melalui berbagai kondisi, baik perkataan maupun suasana berenang telah menyatu dengannya, sehingga dia terdorong secara alami untuk minta dilatih berenang.
Berawal dari pemaparan dan internalisasi secara konsisten, akhirnya ia menyukai bahkan sampai pada didikan yang memerlukan disiplin tinggi, ia secara sukarela mengikuti latihan di pukul 4 pagi, sehingga ia menjadi atlet profesional, maka tak heran ia meraih aneka kejuaraan.
Demikianlah cara menyiapkan anak agar tergerak secara alami, mau belajar sesuatu yang orangtua harapkan agar anaknya mau menekuni, yakni orangtua mau menjalani proses dengan baik. Memberikan kesan baik dengan harapan agar anak tertarik, lalu anak terdorong mau melakukannya, hingga akhirnya ia menjadi mahir, bahkan lebih dari yang kita harapkan, biidznillah, insyaallah.
Namun, perjalanannya memang memerlukan waktu dan proses yang tidak instan, memerlukan kesabaran, kata-kata yang baik, dorongan bukan paksaan yang berujung celaan dan apalagi bila membandingkan.