Parenting : Mengetuk pintu langit, mengasuh dengan iman, dan menggantung harapan kepada Allah

Parenting :  Mengetuk pintu langit, mengasuh dengan iman, dan menggantung harapan kepada Allah

Mereka optimis, berdoa dan berprasangka baik pada Rabbnya bahwa anak-anak mereka akan menjadi cahaya, bermanfaat dan berguna bagi sesama

Oleh : Linda A. Zaini, M.S.I.

Inilah kunci utama dari segala keterampilan dalam dunia pengasuhan, kunci yang hendaknya dimiliki setiap orang tua dan pendidik. 

Bukan berarti keterampilan mengasuh tak perlu dipelajari lagi. Bisa jadi orang tua dan pendidik yang tidak mendapatkan akses belajar ilmu parenting tersebut Allah beri ilham dan dibimbing langsung hati mereka, bersebab ketulusan dan kedekatan mereka dengan Rabbnya. 

Allah ilhamkan langsung bagaimana mengasuh anak-anaknya. Mereka melaksanakan shalat, berinteraksi dengan Al Quran, mereka tidak banyak mendikte anak-anaknya, mata mereka polos dan bening, hati mereka tidak berpenyakit, harta mereka sedikit dan halal, makan mereka tak banyak mengandung zat yang bahaya, tidur mereka sedikit lagi di tempat yg sederhana dan mereka sangat bersyukur tidak mencela apapun yg diberikan Allah. 

Barangkali di sini letak keselamatan anaknya dari mendengar lisan yg buruk, sebab orang tua mereka tdk terbiasa mencela apapun yang diberikan Allah, mereka menjaga makan anaknya dengan yang halal dan sederhana yg di dapatkan dari peluh bertani dan sejenisnya, mereka tidak mengambil hak orang lain dan mereka berbagi dengan apa yg mereka punya walau keadaan terbatas, baik harta maupun tenaga.

Hati mereka tidak terbatas pada apa yang ada saat ini. Mereka optimis, berdoa dan berprasangka baik pada Rabbnya bahwa anak-anak mereka akan menjadi cahaya, bermanfaat dan berguna bagi sesama

"Doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa musafir"(HR. Al Baihaqi)

Ruang utama itu adalah shalat, doa, qiamullail, shalat hajat, sedekah yang diniatkan untuk meminta kebaikan dan keselamatan anaknya. 

Sa'id bin Musayyiib rahimahullah berkata "sesungguhnya saat aku shalat lalu aku ingat anakku, sehingga aku tambah shalatku"

Sebelumnya :