Ummattv, Menyambut bulan ramadhan 1444 H, Ustadz Fahmi Salim meluncurkan dua buku penyucian jiwa untuk bangsa
Perjalanan dakwah Ustadz FahmI Salim tidak hanya terdokumentasi dalam berbagai video di akun media sosial dan liputan media, juga tertuang dalam buku-buku yang ditulisnya. Karena, ia begitu peduli hadirnya perubahan masyarakat dan bangsa ini menjadi lebih baik. Dimulai dari teladan yang dilakukan oleh para pemimpin bangsa yang kemudian diikuti oleh masyarakat.
Dua buku Penyucian Jiwa yang diluncurkan pada Ahad, 19 Maret 2023 di Lumire Hotel & Convention Center, Jakarta, salah satu bukti kesungguhan dan komitmennya dalam memajukan bangsa. "Semoga buku ini menjadi batu loncatan untuk terjadinya perubahan bangsa ini," ungkap Ustadz Bachtiar Nasir mengapresiasi peluncuran dua buku karya Ustadz Fahmi Salim.
Begitu pula, apresiasi ditunjukan oleh da'i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS). Tidak semua orang mampu menuangkan pemikirannya dalam sebuah karya buku. Menurutnya, ada orang yang sibuk ceramah tapi tidak pernah menulis. Sebaliknya ada orang yang sibuk menulis tapi tidak banyak berceramah. "Ustadz Fahmi mampu memadukan keduanya, " ujar UAS, yang sealmamater dengan Ustadz Fahmi Salim dari Universitas Al Azhar Kairo.
Buku merupakan asupan akal dan jiwa. Sementara itu, begitu banyak orang yang lebih memperhatikan asupan untuk tubuh dalam bentuk makanan yang bergizi dan vitamin. Bagi orang beriman, ada kewajiban untuk memenuhi asupan akal dengan ilmu pengetahuan dan asupan jiwa dengan nasehat-nasehat penuh hikmah. Tujuannya untuk menyucikan jiwa.
Banyak diantara kita yang abai dengan tidak memberikan nutrisi bagi jiwa. Padahal, kualitas jiwa itulah yang menentukan mutu hidup kita, baik di dunia maupun—terlebih lagi—masa depan hidup kita di akhirat. Ketiga aspek kebutuhan manusia, tubuh, akal dan jiwa tidak boleh diabaikan. Iman untuk akal; Islam untuk tubuh; ihsan untuk mengisi jiwa yang kosong, mengisi nutrisi ruh kita. Di sinilah pentingnya tazkiyatu an-nufūs (penyucian jiwa).
Belasan tahun lamanya Nabi Muhammad saw mendakwahkan tazkiyatu an-nufūs kepada para sahabat, yakni sewaktu tinggal di Makkah. Beliau membimbing dan membina keimanan para sahabat di rumah Arqam ibn Abi al-Arqam. Di rumah itulah pusat pendidikan spiritual penyucian jiwa. Sayangnya, aktivitas inilah yang hilang di tengah kaum muslimin. Kita tinggalkan salah satu kewajiban dan tujuan terbesar diturunkannya Al-Quran yaitu tazkiyatu an-nufūs. Dampaknya tidak main-main: kita pun dipandang sebagai umat yang lemah, tidak berwibawa, tanpa marwah, tidak dianggap memiliki kekuatan menggetarkan.
Karena itulah, dua buku yang diluncurkan Ustadz Fahmi Salim ini memiliki misi mulia untuk menggerakan aktivitas tazkiyatu an-nufūs sebagai upaya menghadirkan perubahan yang revolusioner—dalam arti sesungguhnya—di negara kita dan bahkan dunia Islam. Disajikan dengan pembahasan yang argumentatif dan bahasan yang mudah dipahami.
Buku ini dihadirkan untuk mengingatkan setiap muslim agar bersungguh-sungguh membenahi karut-marut yang mendera bangsa dan negara tercinta ini. Dengan membaca dan merenungi kandungan buku ini, semoga kita bersama-sama terpanggil untuk memperbaiki diri kita, keluarga, masyarakat, dan tentunya bangsa dan negara Indonesia. Dan semua itu bermula dari penyucian jiwa kita.
Buku yang merupakan kumpulan khutbah jum'at ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi para khatib. Agar isi khutbahnya tidak membosankan dan temanya tidak berulang. Kadang isi khutbah Jumat yang disampaikan sudah baik dan aktual, tetapi disajikan kurang menarik. Kadang cara penyajian khatib sudah komunikatif, tetapi materi khutbahnya itu-itu saja. Bahkan, ada yang provokatif dan tendensius menyerang kalangan tertentu.
Buku ini hadir untuk menawarkan khutbah yang menggugah sekaligus berpotensi mengubah jamaah. Makna dihadirkan, hikmah dikedepankan, sunnah khutbah pun diperhatikan. Disusun dengan bahasa santai lagi menggugah, bertutur lisan tapi tersaji secara sistematis, buku ini layak dibaca untuk semua kalangan, yang ahli ataupun yang awam; yang bisa berkhutbah ataupun yang tengah belajar atau bahkan sekadar jamaah Jumat.
Selain itu, buku ini merupakan asupan bergizi literasi generasi muda dalam menambah wawasan keislaman dan cara hidup berislam sesuai petunjuk Allah dan rasululloh. Khutbah-khutbah Jumat Penyucian Jiwa Bangsa ini hadir sebagai penawar bagi para khatib agar mampu tampil sebagai sosok yang bisa mencerahkan jamaah. Menghadirkan hikmah di dada mereka selepas pulang dari shalat Jumat, untuk selanjutnya mereka merindukan momen di waktu-waktu berikutnya. Sebab itulah, khutbah Jumat memang harus disimak dengan jiwa merekah dan penuh nikmat.
Jakarta, 19 Maret 2023 Yayasan Al-Fahmu Internasional Indonesia