IIMF Gelar Seminar Ungkap Keunggulan Pengobatan Islam

IIMF Gelar Seminar Ungkap Keunggulan Pengobatan Islam

UMMATTV, JAKARTA--International Islamic Medical Forum (IIMF) menggelar seminar dan annual meeting di Hotel Asyana Kemayoran Jakarta, Sabtu-Ahad (21-22/9/2024).

Pada sesi seminar menghadirkan narasumber Prof Veni Hadju (Guru Besar FKM Universitas Hasanuddin) dan Dr Joko Suwito (peneliti dan praktis kesehatan). Prof Veni dalam pemaparannya mengungkap tantangan besar dunia kedokteran.

Diketahui saat ini kemajuan teknologi kedokteran membuat biaya pengobatan semakin mahal. Sehingga sebagian besar masyarakat tidak bisa mengakses layanan kedokteran.

"Dampak yang sangat dirasakan adalah teknologi kedokteran itu biayanya sangat mahal. Dan tentu tidak akan mungkin dijangkau oleh masyarakat umum. Sehingga ini tantangan yang luar biasa yang dihadapi oleh dunia kedokteran," ungkap Prof Veni.

Kemudian muncul fenomena pengobatan back to nature. Masyarakat mulai melirik pengobatan berbasis natural.

Menurut Prof Ven Hadju, pengobatan Nabi yang kental dengan nilai Islami dan alamiah pun sudah mulai dilirik oleh masyarakat. Bahkan tenaga medis pun melakukan perpaduan pengobatan konvensional dan pengobatan nabi.

"Islamic medical dianggap bisa berkembang dan bisa menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang ada di dunia," jelas Prof Veni.

Kedokteran konvensional, lanjut Prof Veni, mau tidak mau mulai menerima pengobatan ala Nabi. Banyak kasus berat kedokteran konvensional justru tertangani dengan pengobatan Islam dan alami. 

Sementara seorang peneliti Joko Suwito mengungkapkan fakta tentang bekam. Berdasar hasil penelitian Joko, ditemukan fakta bekam dapat mengendalikan tekanan darah pasien hipertensi.

"Penelitan saya menguatkan sebuah alasan dasar sainstifik keilmiahan bahwa bekam mampu untuk membantu menekan tekanan darah, mengelola tekanan darah pasien-pasien hipertensi," ungkap Joko.

Dengan mekanisme perbaikan sel-sel, bekam yang merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dapat mengembalikan tekanan darah menjadi normal.

"Artinya pasien hipertensi tetap patuh dengan tata laksana pengobatan nya tetapi juga dilengkapi juga dengan bekam ini untuk mengembalikan tekanan darahnya menjadi normal," ujar Joko.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :