HPN Banjarmasin: Ajang Pengenalan Budaya dan Potensi Ekonomi Kalimantan Selatan

HPN Banjarmasin: Ajang Pengenalan Budaya dan Potensi Ekonomi Kalimantan Selatan

Di tengah semaraknya kegiatan HPN, kami juga tidak lupa menyampaikan pesan penting mengenai nilai-nilai religius yang sangat kuat di daerah kami.

Oleh : H. Hermansyah*)

Tiga hari penuh kegiatan HPN di Banjarbaru memberikan kami kesempatan emas untuk memperkenalkan daerah kami Kalimantan Selatan kepada dunia. Tidak hanya sebagai tuan rumah yang menyambut para tamu, tapi juga sebagai kesempatan untuk menampilkan potensi yang kami miliki. Kami memperkenalkan budaya kami, produk-produk unggulan dari berbagai daerah, serta usaha kecil dan menengah yang terus berkembang.

Pameran-pameran yang diselenggarakan di sini benar-benar memberikan kesempatan bagi pengusaha lokal untuk memamerkan hasil kerja keras mereka. Banyak peserta yang tidak hanya datang untuk melihat, tetapi juga membeli produk-produk tersebut, bahkan beberapa di antaranya sudah berencana untuk menjualnya kembali. Ini tentu memberi dampak positif bagi perekonomian daerah kami, memperkuat sektor perhotelan, rental mobil, dan sektor lainnya yang terlibat dalam acara ini.

Kami sangat terhormat dan tersanjung karena daerah kami dipilih untuk menjadi tuan rumah HPN. Sementara peringatan HPN juga berlangsung di Riau, Banjarmasin tetap menjadi pusat perhatian dengan rangkaian acara resmi yang menarik. Kami berharap melalui acara ini, para wartawan yang hadir dapat membantu mempromosikan Kalimantan Selatan ke seluruh penjuru Indonesia bahkan mancanegara. Banjarmasin memiliki banyak hal untuk ditawarkan: mulai dari kerajinan tangan yang memukau, hasil bumi yang melimpah, hingga budaya yang kaya dan suasana religius yang sangat kami jaga.

Di tengah semaraknya kegiatan HPN, kami juga tidak lupa menyampaikan pesan penting mengenai nilai-nilai religius yang sangat kuat di daerah kami. Di kantor Gubernur, saat ini sedang dibangun masjid besar, Salman Al-Farisi, sebagai simbol komitmen kami dalam menjunjung tinggi kemasyarakatan, keragaman, dan keberagaman. Semoga pembangunan ini menjadi bukti nyata bahwa Banjarmasin adalah kota yang menjunjung tinggi kedamaian dan kesejahteraan bagi semua warganya.

Kami bangga dengan suasana damai yang ada di Kalimantan Selatan. Kami jarang sekali mendengar tentang permusuhan atau demonstrasi yang merugikan, karena kami lebih memilih untuk hidup dalam kerukunan. Para ulama kami terus memberikan ceramah-ceramah yang mengingatkan kami untuk menjadi makhluk sosial yang bermanfaat bagi orang lain. Kami juga terus berupaya untuk saling mensejahterakan dan menjaga hubungan baik antar umat beragama.

Baru-baru ini, kami memperingati haul seorang ulama besar, Haji Jeni, yang menjadi panutan kami semua. Ketika beliau masih hidup, setiap ceramah yang disampaikannya selalu menarik perhatian banyak orang. Bahkan rumah-rumah pun menjadi tempat untuk mendengarkan ceramah melalui layar televisi. Hingga saat beliau meninggal, ribuan orang datang berbondong-bondong untuk memberikan penghormatan dalam peringatan haulnya. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh beliau sebagai sosok yang karismatik dan dihormati.

Sebagai bentuk penghormatan kepada tamu, sepanjang jalan menuju tempat peringatan, kami menyediakan makanan gratis untuk semua yang datang. Kami bahkan memotong lima ekor sapi untuk disajikan, mengundang semua orang yang lewat untuk menikmati hidangan yang kami siapkan. Tidak hanya itu, penginapan pun disediakan gratis, kecuali yang berkelas premium yang berbayar.

Dari semua ini, kami belajar bahwa persatuan dan kedamaian adalah hal yang sangat berharga. Kami hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan menjaga nilai-nilai sosial yang tinggi. Ini adalah contoh nyata bagaimana kehidupan beragama dan bernegara bisa berjalan beriringan dengan penuh rasa saling asah, asih, dan asuh. Kami berharap Kalimantan Selatan bisa terus menjadi contoh kehidupan yang damai, penuh kasih sayang, dan saling menghormati.

 

*)Penulis merupakan tokoh masyarakat Kalimantan Selatan dan pembina berbagai yayasan pendidikan serta pesantren.

 


Sebelumnya :