Aswar Hasan : Pentingnya Mendoakan Teman

Aswar Hasan : Pentingnya Mendoakan Teman

Dalam setiap helaan nafas dan degub jantung, doa menjadi penghubung antara hamba dengan Tuhannya

Oleh Aswar Hasan  


عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"دَعْوَةُ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِندَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ، وَلَكَ بِمِثْلٍ".

Artinya; 

Dari Abu Darda’ RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

"Doa seorang Muslim untuk saudaranya (sesama Muslim) tanpa sepengetahuan saudaranya adalah doa yang mustajab (terkabul). Di atas kepalanya ada malaikat yang diutus (untuk mengaminkan doanya). Setiap kali ia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin, dan bagimu juga seperti itu.”(HR. Muslim).

Doa yang dimohonkan dengan ikhlas merupakan senjata terhebat bagi seorang Muslim. Dalam setiap helaan nafas dan degub jantung, doa menjadi penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Namun, terdapat keutamaan yang luar biasa ketika doa tersebut dimohonkan bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk saudara seiman kita, terutama saat orang yang didoakan tersebut tidak mengetahuinya. Keutamaan doa sepeti itu,  dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Sesungguhnya doa seorang Muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang mendoakan saudaranya   itu  ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata, 'Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi'."

Hadis ini mengabarkan kepada kita tentang betapa besar dan dahsyatnya keajaiban jika mendoakan teman secara diam-diam.

Beberapa pelajaran penting yang bisa kita petik dari hadis ini, baik dari segi spiritual, sosial, maupun moral. Yaitu pentingnya suatu keikhlasan dalam berdoa terutama, doa yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Itu, mencerminkan tingkat keikhlasan yang tinggi serta tidak ada niat untuk pamer atau mendapatkan pujian. Doa seperti itu, murni lahir dari hati yang tulus, yang menginginkan kebaikan untuk orang lain tanpa pamrih. Dan, Allah SWT sangat mencintai keikhlasan.  Salah satu bukti cinta-Nya adalah dengan menjanjikan bahwa doa tersebut akan mustajab, dan dikabulkan oleh-Nya. Malaikat pun turut mengaminkan. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa di sisi orang yang mendoakan temannya tersebut, terdapat malaikat yang bertugas untuk mengaminkan doa tersebut.  Menunjukkan bahwa doa yang tulus untuk orang lain tidak hanya didengar oleh Allah, tetapi juga diaminkan oleh makhluk-Nya yang suci. Doa yang diaminkan malaikat tentu memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Tidak hanya itu, malaikat tersebut juga mendoakan kebaikan yang sama bagi orang yang berdoa. Ini juga menunjukkan bahwa mendoakan orang lain pada hakekatnya adalah bentuk investasi kebaikan untuk diri sendiri.

Di samping itu, doa seperti itu juga mempererat tali persaudaraan. Bahwa mendoakan teman secara diam-diam adalah bentuk kasih sayang yang nyata. Tindakan ini mampu mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam), meskipun orang yang didoakan tidak mengetahuinya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa untuk memperhatikan kondisi teman-teman kita,  bahwa apakah dia sedang sakit atau ada musibah lainnya yang butuh pertolongan. Dengan membiasakan diri mendoakan mereka, kita menumbuhkan rasa empati dan perhatian yang lebih dalam terhadap sesama.

Manusia sesuai fitrahnya, mudah merasa iri terhadap keberhasilan orang lain. Namun, dengan membiasakan diri mendoakan kebaikan bagi teman, hati kita akan terjaga dari penyakit iri dan dengki tersebut. Doa yang tulus untuk keberhasilan orang lain akan membersihkan hati dari perasaan negatif dan menjadikannya lebih lapang. Ketika kita mendoakan kesuksesan orang lain, secara tidak langsung kita juga mengundang kesuksesan itu untuk datang kepada kita, seperti yang dijanjikan dalam hadis Yang telah disinggung tersebut.

Berdoa untuk teman tidak hanya membawa kebaikan bagi Yang didoakan, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Malaikat yang mengaminkan doa kita juga mendoakan hal yang sama untuk kita. Misalnya, ketika kita mendoakan agar teman kita diberikan kesehatan, Dan kesuksesan malaikat juga mendoakan agar kita diberikan kesehatan dsn kesuksesan. Ini menunjukkan bahwa semakin sering kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, justru semakin banyak pula kebaikan yang akan kita terima. Ini adalah bentuk keadilan dan kasih sayang Allah yang luar biasa.

Menyimak hadis tersebut,  penulis teringat sebuah bacaan tentang hukum Law of Attraction atau Hukum Ketertarikan yang menyatakan bahwa pikiran positif atau negatif seseorang dapat menarik pengalaman atau hasil yang sesuai dalam hidupnya. Intinya, apa yang kamu pikirkan dan fokuskan akan menarik hal-hal serupa ke dalam hidupmu.

Jadi, hadis tentang keutamaan mendoakan teman secara diam-diam berefleksi pada kita bahwa kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan kembali kepada diri kita sendiri. Doa yang tulus tanpa sepengetahuan orang yang didoakan tidak hanya membawa manfaat bagi mereka, tetapi juga bagi kita. Keajaiban doa ini terletak pada keikhlasan, keberadaan malaikat yang mengaminkan, dan balasan kebaikan yang setara dari Allah SWT. Wallahu a’lam bisawwabe. 



Sebelumnya :