Ust Sambo: Hakekat Ihsan

Ust Sambo: Hakekat Ihsan

Seri Mengaji masjid Al I'tisham Sabtu, 1 Februari 2025, Ust Sambo

# Tambahan penjelasan Mengapa harus Ihsan?

1. Perintah Allah

2. Supaya Allah mencintai

Perintah jangan menempatkan dirimu dalam kerusakan, lalu berbuat ihsanlah. Allah mencintai orang2 yg Ihsan.

2:195-197


Hubb', mahabbah - cinta tertinggi, hanya untuk Allah dan RasulNya. - mencintai sehingga kita rela menjadi budak kepadanya.

Budak Allah itu tidak akan pernah memperalat hamba-Nya, dan tidak akan pernah mengambil keuntungan dari hanbaNya.


Menjadi Hamba Allah itu mulia.

Menjadi Hamba selain Allah itu hina.


Untuk cinta terhadap dunia, pasangan, anak, materi mengikuti tuntunan Hadits: cintailah sesuatu itu biasa saja, bencilah sekedarnya saja.


Karena dunia bisa:

1. Bisa meninggalkan, 

2. Bisa mengkhianati. 

3. Bisa mengekploitasinya.


Kalau Allah sudah mencintai hambaNya, pasti sukses hidup di dunia dan di akhirat.


# Untuk dapat mencapai Ihsan :


1. Bayangkan keberadaan Allah, pahalaNya, surgaNya.


Makna dzohir : lakukan yang terbaik dalam mencari ridho Allah.

Makna hakikat Ihsan : terdapat pada hadits bahwa Engkau menyembah Allah seakan melihatNya, jikapun tidak melihat engkau yakin dilihat olehNya.


2. Syukuri terhadap apa yang terbaik sudah berikan Allah kepada kita.


Antara Ihsan dan syukur itu dekat sekali. Ayat tentang "tidaklah apa yang kita berikan itu yg terbaik kecuali mendapatkan balasan yang terbaik juga."


Seburuk-buruk manusia, status/derajatnya di atas makhluk yang selainnya. Bahkan malaikat diminta sujud penghormatan kepada nabi Adam. Maka hrs kita syukuri. Kekurangan2 yg diberikan Allah sesungguhnya adalah ujian yg akan menaikkan derajat kita. Maka tidak ada yg perlu dirisaukan jika kebaikan atau keburukan datang kepada kita. Terserah Allah ujian apa yang diberikan kepada kita.


Apa maunya Allah pasti yang terbaik untuk kita, sedangkan maunya kita belum tentu.

Maka orang Sholih dulu ketika doa tidak dikabulkan, tetap tenang karena jelas maunya Allah lebih baik.


Qs. 2:102 harut marut itu malaikat yang diberikan hawa nafsu. Tidak perlu cemburu dengan ujian orang lain.


Dalam ilmu hakikat, ujian kesenangan lebih sulit dari ujian kesusahan. Banyak manusia menganggap kesenangan itu bukan ujian, sehingga gagal. 


- Syukur itu lulus diuji dengan ujian kesenangan, sedikit orang yang lulus dalam ujian ini. Syukur itu sifat Ihsan.


- Sabar itu lulus diuji dengan ujian kesusahan, tidak disebutkan dalam Qur'an bahwa yang lulus ujian ini cuma sedikit, membuktikan bahwa orang dalam kesulitan mau tidak mau harus sabar menjalaninya, oleh karena itu banyak yang lulus. sabar itu sifat taqwa.


Ketika nabi ditanya Aisyah Ra, mengapa engkau beribadah sampai bengkak kakimu. Jawaban Nabi Muhammad SAW, "Apa tak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur."


Dalam ayat dan hadits, tidak ada orang yg masuk neraka di akhirat sana tidak ada yg protes, Krn semua yg ghaib dinampakkan semua. Penduduk neraka itu sadar bahwa semuanya itu akibat salahnya sendiri. (Qs. Al Mulk - mereka sadar akan dosa-dosanya)


Jadi manusia saja kita mulia, apalagi ditambah beriman kepada Allah. Sesungguhnya Nikmat tertinggi bagi manusia adalah kita diberikan keimanan kepadanya. 


Qs. 28:77 - Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepada kamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.


3. Harus mujahadah - bersungguh-sungguh.


Qs. 29:69 - Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.


Makna kata jihad dalam Qur'an:

1. Jahada saja artinya bersungguh-sungguh 

2. Kata jahada ditambah kegiatan tertentu, misalnya : Jihad fisabilillah, artinya berjuang 

3. Jika kata jahada dalam perintah dan ada obyeknya - maknanya perang.


Jika kita berbuat baik karena respon kita atas kebaikan orang atau karena lagi mood saja,  itu belum ikhlas.


Ramadhan kita berlatih Ihsan, insya Allah.


Wallahu a'lam

Sebelumnya :