Aswar Hasan : OPTIMIS MENJALANI HIDUP

Aswar Hasan : OPTIMIS MENJALANI HIDUP

Yakinlah bahwa setiap ujian pasti membawa pelajaran berharga dan setiap kesulitan di baliknya pasti ada kemudahan.

Oleh Aswar Hasan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:

"احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَلَا تَعْجِزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ (لَوْ) تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ."

(Hadis R.  Muslim )

Artinya:

"Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah. Jika sesuatu menimpamu, jangan katakan: ‘Seandainya aku melakukan ini dan itu, pasti akan begini.’ Tetapi katakanlah: ‘Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi,’ karena perkataan 'seandainya' bisa membuka pintu godaan setan." (HR. Muslim, No. 2664)


Hadis ini mengajarkan kita setidaknya 5 (lima) hal yaitu;  

Pertama, tetap berusaha, tidak mudah putus asa, Dan untuk itu,  harus ada kemauan. Ingat kata pepata;   dimana ada kemauan disitu ada jalan. Di jalan itu, kita harus menghadirkan mamfaat tertama bagi diri kita dan orang lain karena itu pantang menghadirkan keburukan dan untuk itulah pentingnya untuk selalu menghadirkan akhlak.

Kedua, Mintalah selalu pertolongan Allah. Dalam hidup, manusia tidak bisa lepas dari berbagai ujian, tantangan, dan kesulitan. Sebagai makhluk yang lemah, kita membutuhkan pertolongan Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Oleh karena itu, Islam mengajarkan agar kita selalu bergantung kepada-Nya dan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri semata. Ingat sabda Rasulullah ﷺ "Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah." (HR. Muslim).

Ketiga, Jangan merasa lemah. Seorang mukmin sejati harus memiliki jiwa yang kuat, pantang menyerah, dan selalu berusaha dalam menjalani kehidupan. Islam mengajarkan agar kita tidak mudah putus asa atau merasa lemah dalam menghadapi berbagai tantangan. Rasulullah ﷺ bersabda: "Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah." (HR. Muslim)

Kekuatan merupakan ciri mukmin yang sejati. Rasulullah ﷺ bersabda: "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, " (HR. Muslim).

Kekuatan di sini mencakup kekuatan iman, mental, dan usaha dalam menjalani kehidupan. Seorang mukmin yang kuat akan lebih bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. 

Ketahuilah bahwa Allah tidak akan Membebani di luar kemampuan kita. Allah telah menetapkan bahwa setiap ujian yang diberikan kepada hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Berfirman Allah "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286).

Jika kita merasa berat dalam menghadapi suatu ujian, itu artinya kita sebenarnya mampu melewatinya dengan kesabaran dan usaha yang maksimal. Olehnya itu, Jangan berpuutus asa dari Rahmat Allah.

Dalam hidup ini, ada kalanya kita menghadapi kegagalan atau kesulitan. Namun, sebagai mukmin tidak boleh berputus asa karena rahmat Allah selalu ada dan luas. Allah berfirman: "Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53).

Keempat, jangan katakan: ‘Seandainya aku melakukan ini dan itu, pasti akan begini. Sebab, perkataan 'seandainya' yang membuka pintu setan. Berandai-andai tentang sesuatu yang sudah terjadi hanya akan membawa penyesalan dan kesedihan, yang bisa menjauhkan kita dari sikap tawakal kepada Allah. 

Dalam kehidupan, sering kali kita menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan. Ketika mengalami kegagalan atau musibah, sebagian orang cenderung berkata, "Seandainya aku melakukan ini, pasti hasilnya akan berbeda." Namun, Rasulullah ﷺ mengingatkan kita untuk tidak berandai-andai karena hal itu dapat membuka pintu godaan setan. Rasulullah ﷺ bersabda: "Jika sesuatu menimpamu, jangan katakan: ‘Seandainya aku melakukan ini dan itu, pasti akan begini.’ Tetapi katakanlah: ‘Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi,’ karena perkataan 'seandainya' bisa membuka pintu godaan setan." (HR. Muslim).

Ketahuilah bahwa berandai-andai hanya akan membuat seseorang terus memikirkan masa lalu yang tidak bisa diubah. Hal ini dapat menimbulkan penyesalan yang mendalam, bahkan menghambat langkah untuk bangkit dan memperbaiki keadaan.

Kelima, Menerima takdir dengan lapang dada.

Takdir Allah adalah bagian dari kehidupan yang harus kita terima dengan ikhlas. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan di balik setiap kejadian pasti ada hikmah yang terbaik bagi kita. Dengan menerima takdir Allah, kita akan lebih tenang, lebih bersyukur, dan lebih siap menghadapi hidup dengan penuh keimanan dan ketawakalan.

Maka dari itu, mari kita hadapi hidup dengan hati yang ikhlas, menerima setiap takdir dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Bahwa dalam menjalani kehidupan, setiap manusia pasti menghadapi berbagai ujian dan tantangan. Namun, Islam mengajarkan kita untuk tetap optimis, berusaha semaksimal mungkin, dan berserah diri kepada Allah. 

Sayid Qutub   Rahimahullah dalam kitabnya "Fie dhilalil Qur'an" mengatakan : Rahmat Allah itu bisa  berwujud apa yang kau tidak dapatkan seperti ia bisa berwujud dengan apa yang kau dapatkan. Boleh jadi, musibah dan kesulitan Yang sedang kita hadapi itu, bisa jadi itulah cara Allah menyelamatkan kita sebagai hambaNya. Oleh karena itu, marilah kita menjalani hidup dengan penuh semangat, selalu berusaha, dan berserah diri kepada Allah. Yakinlah bahwa setiap ujian pasti membawa pelajaran berharga dan setiap kesulitan di baliknya pasti ada kemudahan. Wallahu a’lam bisawwabe.

Sebelumnya :