Tulus dan Tidak Iri Hati

Tulus  dan Tidak  Iri  Hati

Oleh : Dr. Samsul Basri 

Di bulan Agung penuh berkah ini, Kunasehatkan diri ini dan saudara/saudari muslimin dan muslimat, Jadilah akar yg gigih mencari air, menembus tanah yg keras demi sebatang pohon. Saat pohon tumbuh, berdaun rimbun dan berbunga indah, menampilkan eloknya pada dunia dan mendapatkan pujian pula. Akar tak iri, ia bahagia walau tetap tersembunyi ke dalam tanah, Itulah makna dari sebuah Ketulusan dan kebahagiaan. 

Allah berfirman, 

وَلَا تَتَمَنَّوۡاْ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٞ مِّمَّا ٱكۡتَسَبُواْۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٞ مِّمَّا ٱكۡتَسَبۡنَۚ وَسۡـَٔلُواْ ٱللَّهَ مِن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا


Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Surat An-Nisa', Ayat 32) 

Berbahagialah selagi berkesempatan hidup di dunia yang singkat dan sementara ini, nikmati hidup dengan tulus berbuat baik dan banyak memberi manfaat bagi orang lain. Niscaya hidup menjadi berkah. 

Rubahlah mindset bahwa Kebahagian sejati adalah dengan tulus berbuat baik dan banyak memberi manfaat kepada orang lain, bukan banyak menerima bantuan dan manfaat dari orang lain. Nabi bersabda, khairukum Man anfaukum linnaasi (yang terbaik diantara kalian adalah yang banyak memberi manfaat).

Sebelumnya :
Selanjutnya :