Tipping point

Tipping point


Oleh: 

Fakhrizal Idris


Momen ajaib dari setiap ide, perilaku, produk, dan pesan diistilahkan dengan tipping point.

Batu cincin pernah merebak popularitasnya ibarat pandemi. Harganya melambung tinggi, nama dan tipe-nya juga menjadi sangat beragam. Bahkan ada guyonan, “Jangan letakkan kaki di atas meja.” Deskripsi bagi sepasang tangan yang diletakkan di atas meja, namun tidak dihiasi batu cincin.

Pada akhirnya pandemi batu cincin pun berakhir, redup setelah mengalami masa kejayaan dan  kegemilangan.

Seorang tokoh pernah sangat populer, setiap gerak geriknya menjadi bahan pemberitaan. Bahkan warna baju yang dipakainya menjadi inspirasi bagi setiap orang yang menyaksikannya.

Makanan yang paling lezat sekali pun mengalami tipping point-nya. Apakah lagi mode pakaian dan gaya hidup!

Media sosial sedang mengalami masa kejayaan, apakah telah sampai pada tipping point?

Setelah mencapai puncaknya, apakah puncak kebaikan atau keburukan. Hal tersebut akan mulai mengalami penurunan hingga mungkin sirna tak berbekas.

Nabi Yusuf alaihissalam mengalami masa-masa sulit dalam perjalanan hidupnya. Namun kemudian prestasi puncak beliau gapai dan raih. Pada akhirnya beliau kemudian berdoa dengan kesadaran dan keyakinan penuh segala sesuatu akan kembali kepada Allah Ta’ala,

۞ رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.” QS. 12:101

Nabi Muhammad ﷺ diutus untuk mengajak manusia ke jalan Allah Ta’ala dan memperingatkan mereka dari keburukan jalan-jalan setan. Ketika misi tersebut telah tercapai dan kebaikan telah mendominasi bumi, maka keberadaan beliau di atas permukaan bumi tinggal hitungan hari saja.

Demikian yang dipahami oleh Abdullah bin Abbas ketika ditanya tentang firman Allah Ta’ala,

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ

1.  Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, 2.  dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,” QS. 110:1,2.

Sumber: Albiruny.com

Sebelumnya :
Selanjutnya :