UMMATTV, YOGYAKARTA--Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) bertekad keras sebagai lembaga profesi untuk ikut serta dalam membantu masyarakat lewat pesan-pesan edukasi secara baik dan benar termasuk mengabarkan kebenaran lewat tulisan. PWRI juga siap bekerja dalam menjaga keutuhan NKRI. Demikian pernyataan Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PWRI, D. Supriyanto dalam sambutan pada event Perdana PWRI DPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tentang Diskusi Kebangsaan PWRI.
"PWRI insya Allah siap jiwa raga membantu kemaslahatan masyarakat Yogyakarta dan Indonesia dalam ikut serta dalam menjaga keutuhan NKRI," jelasnya, Selasa (22/02/2022).
Kegiatan yang berlangsung di Waroeng Omah Sawah, Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dihadiri puluhan peserta termasuk pemateri dan para undangan dari Kasubdit Bhabinkamtibmas Sit Binmas Polda DIY, Ketum Pejuang Nasional Indonesia Bangkit (PNIB), Kesbangpol DIY, dan berbagai Ormas se-DIY.
Menurut pantauan wartawan dilapangan, gelaran Dialog Kebangsaan ini berjalan sangat signifikan, penuh musyawarah dan diskusi dengan saling tanya jawab secara offline dan juga berlangsung online melalui live streaming YouTube dan Zoom Meeting.
Pembuka Dialog diberikan kepada Kepala Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol DIY, Joko Nuryanto, dalam penyampaiannya, Kesbangpol DIY mengatakan dalam menyikapi kondisi masyarakat tersebut selain sebagai dampak dari perkembangan dinamika tingkat kehidupan sosial yang didukung kemajuan perkembangan teknologi informasi juga disinyalir akibat menurunnya proporsi internalisasi nilai nilai luhur kepribadian bangsa (pancasila) dan wawasan kebangsaan baik melalui kurikulum sekolah maupun media pembelajaran lainnya bagi masyarakat.
Dalam upaya itu, Pemda DIY mengajak agar masyarakat Sinau Pancasila (pendidikan wawasan kebangsaan) melalui kegiatan di Badan Kesbangpol DIY.
"Kegiatan ini bertujuan menumbuhkembangkan dan meningkatkan nilai - nilai wawasan kebangsaan," ujarnya.
Dan ditambah, ulasnya, dengan materi penanaman nilai Bela Negara dan Nilai nilai Keistimewaan DIY guna meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat
Kegiatan sinau Pancasila dilakukan di 78 kapenewon di seluruh DIY.
"Sasaran dari kegiatan ini diutamakan para generasi muda di samping para tokoh masyarakat," ucapnya.
Dalam acara yang bertajuk Yogyakarta Aman, Nyaman Tanpa Intoleransi dan Provokasi" ini, Ketua DPD PWRI menyampaikan, hampir semua lapisan masyarakat saat ini telah menggunakan layanan sosial media dan internet. Mereka semua, lanjutnya, dengan mudah untuk mengakses sumber informasi dengan cepat melalui Gadget.
"Pandemi Covid-19, membuat semua pembelajaran hanya beberapa jam saja, selebihnya mereka bebas menggunakan gadget (Handphone), misalnya kalau berbicara hal negatif atau game online yang berbau kekerasan," ujar Bang Ersad, demikian ia disapa.
Jadi, masih kata Ersad, aktivitas keseharian itu akan mempengaruhi karakter mereka apalagi bila dengan lingkungan kurang baik. Akibatnya karena terlalu sering bila browsing atau meliat berita Negatif di internet, mereka akan mudah terpancing provokasi karena rasa solider.
"Maka dari itu, khususnya kepada masyarakat Yogyakarta dan Indonesia kita jaga Jogja aman tanpa intoleransi dan PWRI siap berkontribusi," tutur Pemimpin Redaksi Warta-Jogja.
Hadir juga sosok anak muda milenial dan penulis aktif juga seorang trainer motivator asal Surabaya, Jawa Timur yakni Mas Andre Hariyanto yang juga didaulat dan ikut merapat sebagai Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Profesi Dewan Pimpinan Daerah Yogyakarta (DPD PWRI) yang dalam waktu dekat segera dilantik kepengurusan pada periode tahun ini.
"Alhamdulillah, semoga bermanfaat amanah ini dan semuanya saya serahkan kepada Allah SWT untuk menuntun saya saya dalam berjuang dan bergerak bersama dalam kepengurusan PWRI DIY baru nanti, do'anya saja ya, Sami'na Wa Atho'na (kami dengar dan patuh) untuk kemanfaatan Ummat," ujar Owner Lembaga AR Learning Center dan Ketua Pembina Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara Yogyakarta. */Mas Andre Hariyanto