Tim Wahdah Peduli Lakukan Misi Kemanusiaan di Bangketa Banggai

Tim Wahdah Peduli Lakukan Misi Kemanusiaan di Bangketa Banggai

Ini bukan sekadar misi kemanusiaan, tapi panggilan hati. Dua nyawa menunggu pertolongan, dan kami tidak bisa berpaling,” tutur Abu Kholid, Ketua Wahdah Peduli Banggai,

BANGKETA BANGGAI UMMATTV.COM — Di balik lebatnya hutan dan derasnya arus sungai di pedalaman Balingintanon, kisah kemanusiaan yang mengharukan terjadi. Tim Wahdah Peduli Kabupaten Banggai, yang dipimpin oleh Abu Kholid, berjuang menembus medan berat demi menyelamatkan seorang ibu hamil bernama Matii, yang telah dua bulan menderita sakit tanpa akses bantuan medis.

Ekspedisi kemanusiaan ini dimulai pada Senin, 3 November 2025. Berawal dari informasi yang diterima sehari sebelumnya, Ahad, 2 November, Abu Kholid bersama tim langsung berinisiatif untuk bergerak cepat menuju Desa Bangketa, lalu melanjutkan perjalanan menuju kawasan pegunungan Balingintanon — tempat keluarga Matii bermukim jauh dari fasilitas kesehatan.

Perjalanan bukanlah hal mudah. Dua hari lamanya tim harus menghadapi medan yang sangat ekstrem — menyeberangi sungai besar berarus deras, melewati tanah licin dan terjal, serta bahkan terjebak banjir di tengah perjalanan. Namun semangat kemanusiaan membuat mereka tak menyerah.

Setibanya di lokasi, tim Wahdah Peduli segera memberikan penanganan medis ringan kepada Ibu Matii. Kondisinya saat itu sangat lemah akibat dua bulan menahan sakit di tengah keterbatasan. Setelah dilakukan perawatan dan pemantauan selama tiga hari, tim akhirnya memutuskan untuk melakukan evakuasi pada Kamis, 6 November 2025.

Dengan penuh kehati-hatian dan kepedulian, Ibu Matii dimasukkan ke dalam “KAI” — tandu tradisional dari rotan, lalu dibawa turun gunung melewati jalur ekstrem menuju Luwuk, tempat dokter kandungan telah disiapkan untuk menanganinya.

“Ini bukan sekadar misi kemanusiaan, tapi panggilan hati. Dua nyawa menunggu pertolongan, dan kami tidak bisa berpaling,” tutur Abu Kholid, Ketua Wahdah Peduli Banggai, dengan suara bergetar setelah evakuasi berhasil dilakukan.

Perjalanan panjang ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sejati tidak mengenal jarak, cuaca, maupun medan. Di balik setiap langkah berat yang diambil para relawan, tersimpan doa dan harapan agar setiap nyawa berharga bisa terselamatkan.

Sebelumnya :
Selanjutnya :