Ustazd Akhmad Hanaf : Branding dalam agama kita sudah ada sejak lama. Seorang Muslim yang taat secara otomatis mem-branding dirinya sebagai individu yang berkomitme
MONCONGLOE MAROS UMMATTV.COM — Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar baru saja mengadakan Workshop Branding yang dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai unsur, termasuk senat, pimpinan STIBA, dan perwakilan mahasiswa, sabtu (5/10/2024).
Acara ini berlangsung di Ruang Musyawarah Lantai 4 Gedung Rektorat, dengan tujuan utama memperkuat reputasi STIBA sebagai lembaga pendidikan dan pengkaderan calon dai dan ulama berkarakter.
Dalam pembukaan acara, Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., menekankan pentingnya branding dari perspektif agama dan manajemen institusi. Menurutnya, konsep branding sejalan dengan nilai-nilai syiar dalam Islam, di mana pelaksanaan ibadah seperti salat dan puasa membentuk identitas seorang Muslim.
“Branding dalam agama kita sudah ada sejak lama. Seorang Muslim yang taat secara otomatis mem-branding dirinya sebagai individu yang berkomitmen,” ungkap Ustaz Akhmad Hanafi. Ia menambahkan bahwa tantangan utama yang dihadapi STIBA adalah meningkatkan brand awareness dan keterampilan branding di kalangan civitas academica.
Ustaz Akhmad juga menjelaskan bahwa membangun “brand equity” menjadi langkah penting dalam meningkatkan reputasi STIBA di mata publik. “Kita harus berlomba dalam kebaikan, menawarkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan institusi lain,” jelasnya, seraya menekankan bahwa tanggung jawab branding tidak hanya berada di tangan Bagian Media dan Pers, tetapi merupakan tugas bersama seluruh elemen kampus.
Workshop ini juga menghadirkan narasumber utama, Sopian Bageur, seorang praktisi berpengalaman di bidang periklanan dan komunikasi pemasaran. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, Sopian membagikan wawasan tentang elemen-elemen penting dari brand equity, termasuk brand awareness dan loyalty. Ia memberikan panduan praktis untuk membangun identitas brand yang kuat dan memanfaatkan media sosial sebagai alat efektif dalam memperluas jangkauan kampus.
“Branding yang kuat akan menjadikan STIBA tidak hanya dikenal, tetapi juga dipercayai oleh masyarakat, sehingga meningkatkan loyalitas di tengah kompetisi yang ketat,” ujar Sopian.
Melalui workshop ini, STIBA Makassar berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta mengenai pentingnya membangun dan mempertahankan citra positif. Dengan strategi branding yang kuat,
STIBA berkomitmen untuk terus meningkatkan reputasinya sebagai institusi pendidikan dakwah yang unggul, sejalan dengan semangat fastabiqul khairat yang selalu diusung dalam setiap kegiatan kampus.
Dengan kolaborasi dan kerja keras, Ustaz Akhmad yakin bahwa semua target besar akan tercapai. “Setiap cita-cita besar dimulai dengan usaha keras dan kerja sama semua pihak,” tutupnya.
Istiqomah yang merupakan kepala bagian humas dan kerjasama STIBA juga meberikan penilaian telah mengikuti workshop branding ini. "Luar biasa materi yang didapatkan pada hari ini kita mendapatkan rekomendasi rekomendasi yang luar biasa untuk STIBA Makassar" Ujarnya.
Berharap kedepan STIBA Makassar bisa lebih diminati terutama mahasiswa baru, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan bisnis yang bagaimana membangun kemandirian ekonomi kampus melalui banyak hal.
Tags: STIBA, Branding, BrandingSopianbageur