Al-Qur’an mengisyaratkan pentingnya dialog ayah dengan anak, jika dihitung dari jumlah ayat tentang dialog orang tua dengan anak yang diabadikan di dalam Al Qur’an.
@ Cahyadi Takariawan Hari ini, 1 November 2025, adalah H-11 dari Hari Ayah Nasional. Sebagaimana kita maklumi, Hari Ayah Nasional jatuh pada setiap 12 November. Sebuah momentum untuk mengingatkan peran ayah dalam pengasuhan anak, yang selama ini sering terlalaikan akibat kesibukan dan “ketidaksempatan”. Selama ini berkembang pemahaman dan kebiasaan di tengah masyarakat, bahwa mendidik dan mengasuh anak adalah tugas seorang ibu. Seakan ayah hanya membantu saja semampunya, sedangkan ibu yang harus mendidik anak sepenuhnya. Dampak dari pemahaman seperti ini sangat panjang dan lebar, tampak dalam berbagai fenomena kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Padahal jika kembalikan kepada ajaran Islam, pendidikan anak adalah kewajiban bersama antara suami dan istri, atau antara ayah dengan ibu. Kedua belah pihak memiliki beban tanggung jawab yang seimbang dalam mendidik dan mengasuh anak, karena pada dasarnya anak memerlukan sentuhan pendidikan, pembinaan, pengasuhan dari kedua orang tua. Bahkan jika dicermati secara lebih dalam, legenda dan simbol pendidikan anak yang diabadikan dalam Al Qur’an dan sering menjadi kajian di berbagai majelis ilmu adalah Luqman Al Hakim. Sampai dijadikan nama surat dalam Al Qur’an, yaitu surat Luqman. Beliau adalah orang salih yang dikisahkan metode pendidikan anak, dan menjadi pelajaran penting bagi semua umat manusia beriman. Legendanya adalah Luqman, bukan istrinya Luqman. Ini menandakan peran ayah yang sangat penting dalam mendidik anak. Dialog Orang Tua dengan Anak dalam Al Qur’an Al-Qur’an mengisyaratkan pentingnya dialog ayah dengan anak, jika dihitung dari jumlah ayat tentang dialog orang tua dengan anak yang diabadikan di dalam Al Qur’an. Sangat menarik studi yang dilakukan oleh Sarah binti Halil bin Dakhilallah Al-Muthiri terkait tema ini. Sarah menulis tesis berjudul "Hiwar Al- Aba' Ma'a Al-Abna Fil Qur'anil Karim wa Tathbiqatuhu At-Tarbawiyah", atau Dialog Orang Tua dengan Anak dalam Al-Quran Karim dan Aplikasinya dalam Pendidikan. Sarah mencatat, Al-Qur'an memuat dialog orang tua dengan anak dalam 17 tempat yang tersebar di 9 surat. Perinciannya, dialog ayah dengan anak sebanyak 14 tempat; dialog ibu dengan anak sebanyak 2 tempat, dialog kedua orang tua dengan anak (tanpa nama) sebanyak 1 tempat. Berikut rincian detailnya. Pertama, Dialog Ayah dengan Anak dalam Al Qur’an Sarah mendapatkan 14 tempat dalam Al Qur’an yang berisi dialog ayah dengan anak. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: 1. QS. Al Baqarah 130 - 133 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya dan dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya. 2. QS. Al An'am : 74 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya. 3. QS. Hud : 42 - 43 memuat kisah dialog Nabi Hud As dengan anaknya. 4. QS. Yusuf : 4 - 5 memuat kisah dialog Nabi Yusuf As dengan ayahnya. 5. QS. Yusuf : 11 - 14 memuat kisah dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya. 6. QS. Yusuf : 16 - 18 memuat kisah dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya. 7. QS. Yusuf : 63 - 67 memuat kisah dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya. 8. QS. Yusuf : 81 - 87 memuat kisah dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya. 9. QS. Yusuf : 94 - 98 memuat kisah dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya. 10. QS. Yusuf : 99 - 100 memuat kisah dialog Nabi Yusuf As dengan ayahnya. 11. QS. Maryam : 41 - 48 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya. 12. QS. Al-Qashash : 26 memuat kisah dialog Syaikh Madyan dengan anak perempuannya. 13. QS. Luqman : 13 - 19 memuat kisah dialog Luqman dengan anaknya. 14. QS. Ash-Shaffat : 102 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan anaknya, Ismail. Demikianlah empat belas tempat dalam Al Qur’an yang memuat kisah dialog ayah dengan anak mereka. Kedua, Dialog Ibu dengan Anaknya Ternyata, kisah dialog ibu dengan anaknya hanya ditemukan di dua tempat saja, yaitu pada dua surat berikut : 1. QS. Maryam : 23 - 26 memuat kisah dialog Maryam dengan janinnya. 2. QS. Al-Qashash : 11 memuat kisah dialog Ibu Musa dengan anak perempuannya. Ketiga, Dialog Kedua Orang Tua dengan Anaknya Adapun dialog kedua orang tua dengan anaknya, dijumpai dalam satu tempat saja, yaitu dalam QS. Al-Ahqaf : 17 yang memuat kisah dialog kedua orang tua dengan anaknya tanpa disebut namanya. Pelajaran Penting : Sinergi Ayah dan Bunda Dari seluruh perincian tersebut, tampak dialog ayah dengan anak memiliki porsi paling banyak. Hal ini memberi motivasi tentang pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Al-Qur’an memuat dialog ayah dengan anak jauh lebih banyak dibandingkan dengan dialog ibu dengan anak. Hal ini menandakan bahwa pengasuhan dan pendidikan anak bukan hanya urusan ibu. Namun harus ada peran seimbang dari kedua orang tua. Ayah harus menyempatkan waktu untuk banyak berdialog dengan anak-anak, karena itu adalah bagian penting dalam proses pendidikan dan pengasuhan anak. Ayah tidak boleh diam dan menyerahkan semua komunikasi dengan anak hanya kepada ibu. Pendidikan anak harus menjadi tanggung jawab yang seimbang antara ayah dengan ibu karena anak memerlukan sosok keduanya. Keseimbangan peran dari ayah dan ibu akan memberikan andil besar bagi keberhasilan pendidikan anak-anak. Bahkan jika mengambil dari spirit dalam Al Qur’an tersebut, ayah memang dituntut untuk lebih banyak dialog dengan anak. Maka jangan diam dan pasif wahai ayah, karena Al Qur’an mengajak kita untuk banyak berdiskusi dengan anak. Masih ada waktu sebelas hari menuju Hari Ayah Nasional, 12 November 2025. Hendaknya para ayah bersiap diri untuk selalu komitmen terlibat dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Bersinergi secara positif dengan ibu untuk mendidik dan mengasuh anak sepenuh hati