Majelis Tarjih PP Muhammadiyah sudah sangat jelas dalam fatwa tentang rokok. Keputusan itu didapatkan berdasar pada landasan spiritualitas yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, yakni untuk menjauhi perbuatan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain (La Dharoro wala Dhiroro).
UMMATTV.COM JAKARTA--Meskipun disibukkan dengan adanya wabah covid-19 yang tidak kunjung reda, dr Agus Taufiqurrahman, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tetap mengajak supaya tidak lupa dengan persoalan yang akan menganggu ketahanan dan kecemerlangan generasi mendatang.
Ketua PP yang membidangi Kesehatan ini mengaku bangga kepada kader, partisipan dan stakeholder yang bahu membahu bersama Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) sebagai usaha penyelamatan generasi muda dari bahaya merokok.
“MTCC yang bekerja sama dengan lintas kelompok, untuk bersam-sama melakukan kegaitan untuk menyelamatkan negara tercinta ini, terutama dari penyelamat generasi muda kita akan pengaruh-pengaruh yang akan mempengaruhi kualitas-kualitas anak muda kita untuk menjadi pribadi yang Tangguh nutk menyambut generasi emas," ungkap dr Agus pada Sabtu (30/5).
Selain landasan teologis, fatwa tentang rokok oleh Majelis Tarjih juga berdasar pada kajian ilmiah. Sebagai orang yang beriman dan berakal adalah senantiasa mengikuti petunjuk Rasul dan riset-riset objektik. Secara spesifik mewakili PP Muhammadiyah, dr Agus mendukung penuh gerakan MTCC, dengan spirit menyelamatkan anak-anak dan pemuda sebagai gernasi pelanjut perjuangan.
Selanjutnya, ia juga mewanti-wanti supaya jangan hanya terfokus pada satu masalah dan abai terhadap masalah lain. Pasalnya di tengah wabah pandemi covid-19 yang menyedot banyak perhatian, masyarakat bisa terlena dan lupa akan masalah lain yang dihadapi. Dalam hal ini, perhatian Muhammadiyah juga tidak boleh dilepaskan dari kerentanan generasi muda yang terancam kesehatan dan kecemerlangannya karena danya rokok.
“Kita tidak boleh abai terhadap hal satu ini, apalagi untuk kepentingan- kepentingan yang lain, kmudian kualitas anak bangsa ini kita abaikan," tegasnya.
Terhadap para pemerhati kualitas generasi bangsa, dr Agus mengajak supaya bersunguh-sunguh. Wujud kesunguhan dalam pandangnnya meliputi tiga hal, yakni semangat berkarya, persiapan risk management, dan pendekatan yang terstruktur dan terarah. Perjuangan yang dilakukan oleh MTCC tidak boleh dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan harus saling bergandengan dengan yang lain supaya aksi atau gerakan yang dijalankan menjadi masif dan meluas.*
Tags: Muhammadiyah, Bahaya Rokok