Dalam komunikasi dakwah, terdapat beberapa macam unsur yang menjadi konsep persuasivitas (konsep mengajak) yang ada di dalamnya, Berikut 8 onsep persuasivitas :
Ada sebuah konsep persuasivitas dalam komunikasi dakwah yang menjadikan bentuk komunikasi ini berbeda dengan bentuk komunikasi persuasif lainnya. Pada dasarnya, komunikasi dakwah memang bagian dari komunikasi persuasif dimana dalam komunikasi persuasif akan berisi suatu ajakan-ajakan tertentu terhadap masyarakat. Hanya saja, komunikasi dakwah memiliki nilai spiritualitas yang tinggi dimana di dalamnya akan lebih cenderung banyak membicarakan masalah keagamaan dan keyakinan terhadap Tuhan. Fungsi komunikasi dakwah secara umum juga akan identik dengan bagaimana seseorang harus berlaku dan mengarah pada kebaikan. Ajakan kebaikan adalah tujuan utama dalam komunikasi dakwah.
Lantas, apa yang membedakannya dengan jenis komunikasi persuasif lainnya? Ini adalah bagian menariknya. Dalam komunikasi dakwah, terdapat beberapa macam unsur yang menjadi konsep persuasivitas (konsep mengajak) yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa macam unsur tersebut yang tentu saja bisa memberikan suatu karakteristik atau ciri khas tersendiri dalam komunikasi dakwah:
Memiliki Sifat Pemberani
Konsep yang pertama dari sifat ajakan dalam komunikasi dakwah adalah sifatnya yang pemberani. Komunikasi dakwah biasanya dengan tegas akan memaparkan hal-hal yang sifatnya kebaikan dengan landasan kitab suci. Informasi tersebut tentunya akan sangat valid karena berasal dari sumber kitab suci. Sifat pemberani inilah yang menjadikan pesan dalam komunikasi dakwah biasanya mudah untuk dipercaya dan dipatuhi.
Komunikasi yang Santun
Walaupun sifat ajakannya yang pemberani, namun kesantunan tetap menjadi karakteristik pada konsep persuasivitas dalam komunikasi dakwah. Ada unsur santun yang tercipta sehingga kesan yang menarik juga akan didapatkan oleh mereka yang mendapatkan pesan atau informasi dari komunikasi dakwah tersebut. Kesantunan memang salah satu ciri khas dari komunikasi yang baik.
Konsisten antara Amal dan Ilmu
Konsistensi antara amal dan ilmu di sini memberikan arti bahwa, seseorang yang memberikan pesan dalam komunikasi dakwah sudah semestinya juga berlaku sesuai dengan ajakan kebaikan yang dia tebarkan. Tidak mungkin bila katakanlah seorang da’i menyiarkan dakwah tentang kebaikan sementara dia sendiri berlaku buruk. Ini tentu saja menjadi karakteristik yang khas dari komunikasi dakwah. (Baca juga: Komunikasi Islam)
Kaya Hati
Kaya hati di sini mengandung makna bahwa dalam komunikasi dakwah, seseorang membagi-bagikan ilmunya tanpa khawatir ilmunya sendiri berkurang. Ini merupakan salah satu bentuk nilai ajakan yang mungkin tidak akan ditemui dalam komunikasi persuasif lainnya. Umumnya, komunikasi persuasif lain digunakan untuk mengejar keuntungan pribadi. Dalam komunikasi dakwah, ini justru dilakukan demi mendongkrak kebaikan dan kualitas dari individu yang menerima pesan tersebut.
Kemampuan Komunikasi yang Berstrategi
Sebenarnya hampir semua jenis proses komunikasi efektif pasti memiliki strategi. Tak heran bila kemudian komunikasi dakwah juga merupakan jenis komunikasi yang memerlukan strategi tersendiri. Kita tidak mungkin tiba-tiba mengajarkan kebaikan secara acak tanpa menyusun strategi komunikasi yang baik.
Terdapat Kepercayaan Diri
Mengingat sifatnya yang pemberani, santun dan berlandaskan oleh kitab suci, maka komunikasi dakwah akan memberikan ajakan-ajakan dengan sifat yang lebih percaya diri. Nilai persuasivitas di sini lebih mantap karena banyak orang akan setuju dengan informasi yang mereka dapatkan. Pola kepercayaan juga turut berpengaruh di sini.
Tidak Mengharapkan Pemberian Orang Lain
Sebagaimana telah dijelaskan dalam poin tentang kaya hati, nilai ajakan dalam komunikasi dakwah juga tidak mengharapkan pemberian orang lain. Umpan balik bisa diterima, tetapi bukan berarti bahwa ada motif tertentu yang diinginkan dalam berdakwah. Jika komunikasi persuasif lain meminta orang lain mengikuti apa yang ditawarkan, namun komunikasi dakwah lebih kepada membangkitkan kesadaran orang lain untuk ikut atau tidak ikut terhadap ilmu yang diajarkan.
Kerendahan Hati
Terakhir, ada unsur kerendahan hati dalam komunikasi dakwah. Ini merupakan sebuah hal yang juga sangat berkarakteristik. Komunikasi dakwah akan menjadi lebih bermakna karena adanya unsur ini. Ini merupakan konsep persuasivitas dalam komunikasi dakwah yang mungkin jarang ditemui dalam komunikasi persuasif lainnya.
Demikian penjelasan terkait apa saja konsep persuasivitas dalam komunikasi dakwah dimana sangat memberikan dampak atau pengaruh positif terhadap materi dakwah agar pesan dari dakwah tersebut diterima dengan baik oleh publik.
Sumber : https://pakarkomunikasi.com/konsep-persuasivitas-dalam-komunikasi-dakwah
Tags: Komunikasi dakwah, Keberhasilan dakwah