UMMATTV, BOGOR--Pembina Waadah Silaturohim Khatib Indonesia (Wasathi) KH. Arif Fachrudin mengatakan umat Islam Indonesia harus menjadi role model pelopor toleransi. Pernyataan ini disampaikan Kiai Arif saat menjadi narasumber pada Dialog Khatib Moderat yang diselenggarakan Wasathi di Pesantren Al-Falak Pagentongan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/9/2021).
Menurut Kiai Arif, hanya di Indonesia semua hari besar agama diakui. “Hanya di Indonesia terdapat hari besar semua agama yang ada di Indonesia. Tidak seperti negara lain pada umumnya, hari besar agama hanya teruntuk mayoritas saja,” kata Kiai Arif yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Kemudian, lanjut Kiai Arif, di Indonesia pendidikan agama juga mendapat porsi yang sama pada kurikulum sekolah. “Serta hanya ada di Indonesia Menteri Agama mengakomodir seluruh agama resmi yang hadir di Indonesia,” ujar dia.
Untuk itu, Kiai Arif berharap umat Islam Indonesia terus mempertahankan sikap toleran. “Bersikap dan berfikir toleran adalah harga mati,” tegas dia.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya turut memberi sambutan pada Dialog Khatib Moderat. Dalam sambutannya, Bima menekankan pentingnya menjaga semangat keberagaman.
Diungkapkan Bima, terjadinya pandemi merupakan ujian kesolidaritasan seluruh warga Indonesia. Ia berharap agar tokoh agama, tokoh bangsa dan tokoh milenial bersama-sama menjaga keseimbangan antara keagamaan serta keindonesiaan.
“Melalui media sosial, para tokoh harus bisa memanfaatkan jagat dunia maya dengan membuat konten kreatif dengan tujuan mempekuat bangsa dengan mensyiarkan bahwa NKRI Harga Mati, Pancasila dan UUD 1945 wajib kita taati,” ungkap Bima.
Selain Kiai Arif dan Bima Arya, hadir pula sejumlah narasumber pada Dialog Khatib Moderat. Seperti Raidong Habibie Rambe (peneliti), KH. Madinah (Sekjen Wasathi), Mayor Laut (KH) Jayadi (TNI Angkatan Laut), Gus Taqiyuddin (Pengasuh Ponpes Assa’adah dan Pemerhati Medsos), Ustaz Fauzan Amin (Ketua Umum Wasathi), dan KH Cholisuddin Yusa (Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI ).*