InsyaAllah Kang Dewa menyontohkan kepada kita, cobalah 1 pengusaha muslim bangun 1 masjid identitas sendiri. Yang dikelola profesional, gak banyak ribut program, tapi eksekusi pelayanan pada jamaah jalan.
Semua akan bermuara kepada Allah, pada ujungnya. Maka semua akan membangun Masjid, pada masanya.
Kang Dewa Eka Prayoga memang gak banyak ngepost tentang platform dakwah beliau di Cirebon, Masjid Abd bin Auf. Saya sangka baik beliau ingin gerakannya basis sistem, bukan figur.
Masjid nya sudah jadi, tinggal finishing bangunan asrama dan tempat belajar, ditambah dapur yang akan melayani makan tiga kali sehari. Saya sering ke Masjid beliau, karena memang saya bolak balik Kota Cirebon.
Masjid ABBA juga telah menggerakan membagi beras setiap subuh. Kepada jaah subuh yang shalat subuh di masjid, di 20 titik masjid di Kota Cirebon.
Beresonansi dengan Gerakan Infaq Beras Kiyai Luqmanulhakim Ashabul Yamin yang membagi 700-800 ton beras sebulan. Inilah barokah masjid, masjid yang melayani. Beda nama, beda yayasan, satu nafas gerakan.
Masjid ABBA dalam waktu dekat akan menghelat pondok pembelajaran untuk santri tahfidz yang akan dididik sekligus menjadi digital preneur, Internet Marketers.
Kursi pondok ini gratis. InsyaAllah jadi solusi untuk pendidikan.
InsyaAllah Kang Dewa menyontohkan kepada kita, cobalah 1 pengusaha muslim bangun 1 masjid entitas sendiri. Yang dikelola profesional, gak banyak ribut program, tapi eksekusi pelayanan pada jamaah jalan.
Masih banyak ruang-ruang kosong di negeri ini yang belum ada masjidnya. InsyaAllah lahan tersedia.
Bangun sendiri.
Kelola sendiri.
Bentuk tim.
Layani ummat.
Oleh:
Ustad Rendy Saputra