Oleh:
Prof. Veni Hadju
DI SEBUAH rumah sakit, seorang pasien berbaring lemas, rambutnya rontok, ada gangguan kulit, buta, dan tidak bisa bergerak (lumpuh), namun di mulutnya terucap berulang kali "Alhamdulillah." Ada seorang yang mendengarnya berkata: "Nkmat apa yang kau rasakan dengan kondisi seperti ini dan kau masih bersyukur?" Dia menjawab, "Aku bersyukur karena masih dikaruniakan Allah lisan yang bisa berdzikir, hati yang bisa bersyukur, dan bersabar dengan ujian yang saya terima."
Banyak orang yang diberi nikmat Allah dengan tubuh yang sehat, tidak ada kelainan sedikitpun, tapi tak ada kalimat syukur terucap dari mulutnya. Tidak sedikit orang, melewati hari demi hari tanpa ucapan kesyukuran atas begitu besar nikmat yang diterimanya. Kadang, ada orang yang hanya mengalami ujian kecil saja sudah terdengar keluhan dari mulutnya.
Allah telah memberikan nikmat yang luar biasa kepada setiap hamba-Nya. Tubuh yang sehat, rezeki yang mencukupi, keluarga yang setia, anak-anak yang saleh, dan nikmat-nikmat lainnya yang tidak bisa kita menghitungnya. Bahkan, Allah membentengi kita dari berbagai virus atau kuman lainnya yang dapat menyebabkan penyakit. Tentu juga nikmat hidup di pagi ini, karena masih ada kesempatan untuk berbuat amal terbaik.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Wa aataakum min kulli maa saaltumuuhu wa inta'udduu ni'matallaahi laa tuhshuuhaa, innal insaana lazhaluumun kaffaar (QS Ibrahim 14:34). Artinya: Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu inginkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
BERYUKURLAH, KARENA MASIH ADA KESEMPATAN BERBUAT YANG TERBAIK HARI INI.*