Visi Doa Untuk Keluarga

Visi Doa Untuk Keluarga

Bukan Rezeki dan Kesehatan sebagai hajat perioritas Ibrahim a.s dalam doanya. Yang diprioritaskan pertama kali agar keluarganya dalam situasi terpuruk sekali pun tetap menjadi Ahli Shalat.

Di bagian awal kitab sirah Nabawi dikisahkan tentang hijrahnya Nabi Ibrahim a.s bersama istrinya Hajar a.s dan putranya Ismail yang masih buaian kala itu dari bumi Palestina ke lembah Mekkah yang kering, tandus dan gersang. 

Sesampainya di sana, setelah istirahat sejenak. Demi titah Ilahi, Ibrahim harus meninggalkan istri dan anak di lembah itu dan menyempurnakan misi dakwah sebagai Rasul kembali ke Palestina.

Ibrahim kemudian berdoa,


رَّبَّنَآ إِنِّيٓ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيۡرِ ذِي زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفۡـِٔدَةٗ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِيٓ إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُونَ


Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan *mereka bersyukur. (Surat Ibrahim, Ayat 37)

Renungi dan tadabburilah doa Nabi Ibrahim yang diabadikan Allah pada ayat di atas. 

Apa yang terbayang dan yang anda rasakan? Ketika Ibrahim mengadu pada Allah "Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman"

 Ya, saat itu lembah mekkah panas, kering, tandus, tak ada sumber air, dan tak ada seorang pun sebelum mereka yang mau tinggal di tempat seperti itu. 

Tapi perhatikan urutan doa yang dihajatkan oleh Ibrahim a.s kepada Allah untuk keluarganya di tempat yang seakan akan tidak ada tanda tanda kehidupan itu.

Apakah rezeki berupa makanan dan kesehatan yang diprioritaskan pertama kali oleh Ibrahim a.s untuk keluarganya dalam hajatnya kepada Allah?!

Bukan Rezeki dan kesehatan sebagai hajat perioritas Ibrahim a.s dalam doanya. Yang diprioritaskan pertama kali agar keluarganya dalam situasi terpuruk sekali pun tetap menjadi ahli shalat.

Perioritas kedua juga ternyata bukan rezeki dan kesehatan. Tetapi Akhlakul kariimah. Agar kelak manusia yang mengenal keluarganya menjadi cinta, senang, dan bahagia bermuamalah dg mereka. 

Barulah urutan yang ketiga dalam hajat Ibrahim a.s adalah rezeki makanan, minuman dan kesehatan untuk keluarganya. 

Dan sebagai penutup dari hajatnya kepada Allah, Ibrahim memohon agar keluarganya menjadi ahli syukur.  Ridha dengan ketentuan Allah Azza Wa Jalla.

Segenting dan seburuk apa pun kelak situasi dan kondisi yang anda dan keluarga anda alami, Berdoalah kepada Allah dengan mperhatikan urutan skala perioritas di atas.  

Menhambil intisari dari urutan doa di atas, Saya mengajak diri saya dan kaum muslimin di tengah meluasnya teror dan ancaman covid-19 ini,

Mari kita tetap menjadi ahli shalat dan berdoa agar orang-orang yang kita cintai menjadi ahli shalat.Mari ringankan beban ekonomi saudara muslim dengan banyak sedekah, dan memberi makan kepada yang kesulitan mendapatkan makanan

Mari berbuat ihsan (baik) pada manusia,  berakhlak mulia dengan mereka, dan sedaya upaya dengan musibah ini kita saling menguatkan dan tolong menolong. Jangan manakut nakuti manusia dg berita hoaks atau mangambil keuntungan dari kepanikan manusia.


Dan Mari banyak bersyukur atas nikmat hidup masih diperkenankan oleh Allah dengan melaksanakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya.

Akhukum fillah,

Dr. Samsul Basri

Sebelumnya :
Selanjutnya :