Ustadz Zaitun Rasmin Tawarkan Empat Pilar Poros Perbaikan Pendidikan di Indonesia

Ustadz Zaitun Rasmin Tawarkan Empat Pilar Poros Perbaikan Pendidikan di Indonesia

UMMATTV, MAMUJU--Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin menawarkan empat program pokok kerja (Pokja) atau pilar perbaikan bangsa untuk sektor pendidikan di Indonesia.

Keempat pilar tersebut meliputi, sentral pendidikan umum, dakwah dan kaderisasi, pendidikan Al-Qur’an dan ketahanan keluarga. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Tabligh Akbar bertema “Pendidikan Paripurna dalam Keteladanan Bimbingan Rasulullah ﷺ” yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Provinsi Sulawesi Barat, Ahad (5/9/2021).

“Kita harus akui, ada ketimpangan dalam pendidikan kita. Perlu ada solusi, apalagi situasi sektor ini dalam kondisi pandemi memang sangat mengkhawatirkan,” ucapnya.

Menurut ustadz Zaitun, anggaran pendidikan di Indonesia yang telah mencapai angka 20 persen, setidaknya menandakan bahwa sektor ini memang telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah saat ini. Sehingga, perlu didukung, dan diberikan kontribusi bagi perbaikannya.

“Empat pilar ini, bisa menjadi solusi. Salah satu jawaban, atas segala permasalahan pendidikan kita saat ini. Pemerintah perlu kita bantu, dengan penawaran rol model yang variatif, sehingga pendidikan kita bisa semakin membaik dari hari ke hari,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu selama ini. Sebab diakuinya, perlu adanya dorongan serius dan kerjasama untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermartabat.

Ustadz Zaitun bertekad, akan membangun kerjasama ini, dengan perintah, agar tak terjadi gap, yang hadir adalah solusi yang berkesinambungan, objektivitasnya terarah, dan manfaatnya semakin terasa.

“Bismillah, Wahdah Islamiyah percaya dengan kerjasama dan tawakkal ilallah, pendidikan kita akan melahirkan banyak manusia yang berbudi pakerti dan bermanfaat bagi bangsa dan agama ke depannya,” pungkasnya.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :