Ulama Asia Tenggara Mengecam Penistaan Agama di India

Ulama Asia Tenggara  Mengecam Penistaan Agama di India

UMMATTV JAKARTA - Seminar internasional yang digagas oleh Ikatan Ulama dan Dai se Asia Tenggara (Rabithah Ulama wa Duat Januub Syarq Asia) itu mengangkat topik "Mengagungkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam." Seminar ini dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Zulkaidah 1443 H atau bertepatan dengan tanggal 9 Juni 2022 M.

Dr. Muhammad Zaitun Rasmin dalam sambutannya mengungkapkan, "Ini adalah kesedihan yang mendalam dan melukai hati kaum Muslimin diseluruh dunia. Penghinaan dan pelecehan terang-terangan.

Padahal manusia yang dilecehkan itu sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia," ujarnya.

Penistaan terhadap Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menurutnya adalah perbuatan dan arogansi yang melampaui batas. Beliau adalah panutan seluruh muslim yang jumlahnya di atas dua miliar.

"Pembelaan terhadap Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam merupakan kewajiban umat Islam. Meskipun dalam lingkup yang terbatas. Sangat memperhatikan jika umat dan ulama-ulamanya diam terhadap penistaan," lanjutnya.

Selain Ustadz Zaitun, para anggota dari berbagai negara juga turut menyampaikan pemaparan.

Dari Timor Leste, Ust. Julio Muslim menegaskan, "Pembelaan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah dicontohkan oleh para sahabat beliau, bahkan para sahabat tidak rida Nabi yang mereka cintai tersakiti sedikit pun sedangkan mereka dalam kondisi sehat dan aman,"

"Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah mengorbankan segala yang beliau miliki untuk kebaikan umat Islam. Maka sudah sepantasnya kebaikan beliau dibalas dengan kebaikan dan kesyukuran umatnya," lanjutnya.

Dr. Fahmi Islam, salah satu perwakilan dari Indonesia turut memberi pernyataan.

Menurutnya penghinaan dan pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad adalah fenomena yang terus berulang. Padahal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan Resolusi anti Islamophobia.

"Hal tersebut menegaskan bahwa pembelaan terhadap Islam masih membutuhkan upaya dan usaha yang lebih kuat dan maksimal di masa yang akan datang," tegasnya.

Ulama senior asal Negeri Gajah Putih, Dr. Ali Samuh memberikan sambutan dalam rekaman video.

Ia mengatakan bahwa pembelaan kepada Nabi Muhammad adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim.

"Di dalam Surah Al Fath ayat 9, Allah menyebutkan hak Rasulullah untuk dimuliakan dan diagungkan oleh setiap manusia. Maka hak itu harus ditunaikan oleh kita selaku umatnya," paparnya.

Dr. Jeje Zainuddin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Ikatan Ulama dan Dai se Asia Tenggara menegaskan pentingnya seminar ini. Secara khusus beliau meminta Kementrian Hukum dan HAM untuk merespon dan memberikan pembelaan terhadap kasus ini.

Tak ketinggalan, dai kondang nusantara Prof. Dr. Abdul Somad (UAS) dalam rekaman suara juga memberikan sambutan.

"Para politikus dan negarawan selalu bereaksi cepat dan tanggap untuk membela negara dan tanah air mereka ketika ada hal yang merendahkan negara dan bangsa. Maka bukan hal yang tabu jika setiap Muslim melakukan pembelaan terhadap Nabi yang sangat mereka cintai," tegas UAS.

Selain nama-nama di atas, anggota Rabithah lain yang turut hadir sebagai pembicara adalah Dr. Abul Akhoir Tarason dari Filipina, Dr. Bashirun dari Vietnam, dan Dr. Abdul Basith dari Malaysia.

Acara diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap resmi dari Ikatan Ulama dan Dai se Asia Tenggara (Rabithah Ulama wa Duat Januub Syarq Asia) yang teks aslinya berbahasa Arab.

Poin-poin penting dari pernyataan tersebut antara lain:

a. Pernyataan yang dilontarkan oleh politikus partai berkuasa di India adalah kedalaman dan kemungkaran, padahal kezaliman yang dilakukan oleh ektrimis di India dalam waktu yang belum begitu lama terhadap kaum Muslimah India belum terobati.

b. Kejahatan verbal yang dilakukan oleh politikus wanita India harus dihentikan dan dia harus dimakzulkan dari jabatannya.

c. Ikatan Ulama dan Dai se Asia Tenggara meminta dengan tegas para pemimpin negara-negara Muslim di dunia dan secara khusus para pemimpin dan negara di Asia Tenggara untuk menunjukkan ketulusan dan loyalitas kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

d. Ikatan Ulama dan Dai se Asia Tenggara mengajak segenap perkumpulan dan lembaga keulamaan dan cendekiawan Islam untuk membela Nabi Muhammad dan memperkenalkan syariat beliau di tengah-tengah manusia.

e. Mengajak setiap pribadi muslim untuk aktif melakukan pembelaan terhadap Nabi Muhammad shallallahu alaihi dengan berbagai macam wasilah yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Seminar berbahasa Arab ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta online via aplikasi zoom meeting dari berbagai negara. Ditambah pemirsa yang dapat mengakses acara dari awal hingga akhir melalui channel youtube yang dikelola oleh Ummat TV.

Penghinaan yang dilontarkan oleh Sekretaris Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di pemerintahan negara India itu juga memicu reaksi di berbagai negara.

Sebelumnya :
Selanjutnya :