Alhamdulillah dengan izin Allah pada tulisan sebelumnya telah tersampaikan karakter pertama ahli sedekah dari Surat Ali Imran ayat 134 yaitu Bersedekah tak mengenal musim
Oleh : Dr. Samsul Basri
Alhamdulillah dengan izin Allah pada tulisan sebelumnya telah tersampaikan karakter pertama ahli sedekah dari Surat Ali Imran ayat 134 yaitu Bersedekah tak mengenal musim, jangankan dalam kondisi lapang/kaya, dalam kondisi sempit/miskin sekali pun tetap bersedekah. Karena sedekah telah menjadi gaya hidup calon penghuni surga. Apakah ada sedekah yang mengenal musim?! Biasanya di musim kampanye banyak orang yang tiba tiba menjadi dermawan. Hehehe...
Pada tulisan ini, akan dishare Karakter Ahli sedekah yang kedua dari firman Allah surat Al Baqarah ayat 274. Mari merenungi dan mentadabburi ayat berikut ini,
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Surat Al-Baqarah, Ayat 274)
Sebelum mengungkap karakter ahli sedekah dari ayat yang mulia ini, terlebih dahulu kita mengambil faedah dan pelajaran yang lain, yaitu Resep wahyu hidup Bahagia. Seseorang merasa bahagia jika tidak ada masalah dalam menjalani kehidupan. Cobalah anda melist masalah-masalah yang sedang anda hadapi, mungkin saja ada sejumlah masalah yang anda catatkan. Akan tetapi sedikit atau banyak masalah yang bisa anda catatkan ternyata ujungnya hanya dua yaitu Ketakutan dan kesedihan. Dua hal inilah yang membuat siapa saja di dunia ini menjadi susah bahagia atau bahkan tidak bahagia. Ketakutan muncul karena suatu keburukan yang belum terjadi dan seolah akan terjadi. Sedangkan kesedihan muncul karena suatu keburukan yang sedang menimpa. Siapa saja yang ingin bahagia, dia harus menjauhkan ketakutan san kesedihan dalam hidupnya.
Allah yang Maha mampu menjamin kebahagian dan Maha Mampu menghilangkan ketakutan dan kesedihan, melalui ayat di atas telah memberitahukan satu resep untuk mendapatkan kebahagian yaitu dengan menjadikan cinta sedekah sebagai gaya hidup.
Maka konsep kebahagiaan dalam Islam adalah ketika kita banyak memberi, bukan ketika kita banyak menerima. Betul kita bahagia jika mendapatkan kebaikan dari orang lain, tapi Islam mendidik kita untuk merasakan lebih berbahagia dengan banyak memberi. Sebab itu jika anda mendapatkan kebaikan dari orang lain maka balaslah dengan yang lebih baik darinya. Bukankan ayat berbunyi,
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٖ فَحَيُّواْ بِأَحۡسَنَ مِنۡهَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ حَسِيبًا
Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu. (Surat An-Nisa', Ayat 86)
Nabi Juga menyabdakan, Khairukum man anfa'ukum linnaas yang terbaik diantara kalian adalah yang benyak memberi manfaat kepada manusia. Catat: yang terbaik itu yang banyak memberi manfaat bukan yang banyak menerima manfaat.
Agar tulisan ini tidak kepanjangan, langsung saja kita ungkap karakter ahli sedekah yang kedua. Perhatikan firman Allah (artinya), "Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan,"
Pada penggalan ayat ini terungkap bahwa karakter ahli sedekah itu, jika bersedekah, maka niat sedekahnya tidak lagi terpengaruh dengan situasi dan kondisi sekitarnya. Siang atau malam hari, terlihat atau tidak terlihat, di kala ramai atau sepi, diumumkan nama sebagai orang yang berinfak atau tidak, tetap bersedekah. Karena sedekah telah menjadi Gaya Hidup.
Ahli sedekah tidak butuh pengakuan apalagi pujian manusia, tetapi ahli sedekah butuh jaminan dari Allah bahwa dia sedang berdagang dengan Allah dengan perdagangan yang tidak akan merugi dunia akhirat.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتۡلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ يَرۡجُونَ تِجَٰرَةٗ لَّن تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, (Surat Fathir, Ayat 29)
Saya mengajak diri saya dan anda untuk mulai menjalani Gaya hidup Sedekah. Mungkin kita menjadi kurang terkenal di dunia, tapi dengan gaya hidup sedekah "kita" menjadi terkenal di kalangan penghuni langit.
~*~
Kepada muhsinin yang sudah menitipkan hartanya kepada kami, kami doakan : "Aajarakumullahu fiimaa anfaqtum wabaarakallahu fiimaa abqaitum wathahharahu lakum." (semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan kebaikan yang besar atas apa yang diinfakkan, semoga Allah memberkahi harta kalian yang masih tersimpan dan semoga Allah mensucikan harta tersebut untuk kalian.)
Insya Allah bantuan 100 paket akan disalurkan pada tanggal 4-6 april, bagi yang masih ingin berdonasi insya Allah pintu investasi akhirat ini masih terbuka.
Tags: Bagian 2, Seri Tadabbur Qur'an