Sejak Tahun 60-an, Komitmen Muhammadiyah Dukung Perjuangan Palestina Tidak Berubah

Sejak Tahun 60-an, Komitmen Muhammadiyah Dukung Perjuangan Palestina Tidak Berubah

UMMATTV, JAKARTA--Komitmen Persyarikatan Muhammadiyah dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina tak pernah surut meski telah berlalu selama bertahun-tahun.

Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, sikap Muhammadiyah telah dilakukan secara intensif sejak tahun 1960-an oleh Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah saat itu, Lukman Harun.

“Beliaulah yang secara intensif memberikan motivasi untuk membantu Palestina. Dan kita sejak tahun 60-an itu memberikan beberapa sumbangan dan kebaikan, juga usaha-usaha kita untuk memberikan kontribusi supaya kedamaian ada di sana (Palestina),” ungkapnya.

Dalam siaran Catatan Akhir Pekan Tvmu, Sabtu (29/1), Dadang menyebut bantuan Muhammadiyah berupa kebutuhan pokok dan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam kerja-kerja diplomatik menyangkut urusan Palestina.

“Kemarin saja ketika terjadi gempuran Israel pada Mei 2021, kita memberikan donasi Lazismu sebesar 10 milyar,” kata Dadang.

Melalui Muhammadiyah Aid, Persyarikatan menyalurkan bantuan berupa obat-obatan, bahan makanan, bahkan membangun sekolah untuk rakyat Palestina di wilayah Sabra-Shatilla.

Muhammadiyah Aid adalah badan kemanusiaan Muhammadiyah yang menghimpun usaha kolaboratif Persyarikatan dalam berkiprah untuk kemanusiaan di kancah internasional.

“Kita ada dua sekolah di sana. Tujuan kita adalah membantu rakyat Palestina supaya bisa hidup secara layak dan terpelajar,” tuturnya.

Sebelum itu, Muhammadiyah menurut Dadang juga telah memberikan sekian beasiswa bagi rakyat Gaza untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gaza maupun di universitas-universitas yang ada di Indonesia.

Di samping aksi di atas, Muhammadiyah kata Dadang konsisten mendukung sikap pemerintah dalam mengaktualisasikan amanat konstitusi terkait sikap anti penjajahan.

“Menurut saya kita akan konsisten terus dengan konstitusi kita yang anti penjajahan. Selama Palestina dijajah Israel, atau Israel menjajah Palestina, selama itu pula kita tidak membuka hubungan diplomatik. Dan Muhammadiyah mendorong supaya itu konsisten,” tegasnya.*

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Sebelumnya :
Selanjutnya :