Titik balik terjadi ketika seorang klien datang ke studio dengan kebutuhan mendesak untuk foto paspor atau visa haji. Karena fotografer utama belum datang
Hery Kartono atau yang biasa di sapa Hery Potret seorang fotografer dan videografer yang kini dikenal luas, memulai perjalanan hidupnya dari hal yang sederhana. Lahir di Depok, Jawa Barat, dan memiliki dua anak, Hery menceritakan kisahnya dalam dunia fotografi dan videografi dengan penuh semangat dan ketekunan.
Pada awal kariernya, Hery tak langsung terjun ke dunia fotografi. Ia mulai bekerja di sebuah anak perusahaan Djarum Super, yakni Melawai Group, yang mengelola studio foto untuk percetakan. Awalnya, ia hanya dipekerjakan sementara di bagian pramuniaga, sebuah posisi yang mengajarinya banyak hal. Meski dikenal sebagai orang yang pemalu dan kurang suka berbicara, ia belajar banyak tentang bagaimana melayani pelanggan dan berinteraksi dengan mereka.
Setelah merasa cukup menguasai posisi pramuniaga, Hery mulai mendekati bagian produksi dan studio fotografi. Ia mengamati fotografer yang sedang bekerja dan perlahan mulai belajar teknik pencahayaan, pengaturan kamera, hingga penggunaan alat fotografi seperti film dan klise. Di sinilah ia pertama kali mengenal dasar-dasar fotografi: diafragma, shutter speed, dan ISO—tiga elemen penting yang membentuk dasar teknik fotografi.
Titik balik terjadi ketika seorang klien datang ke studio dengan kebutuhan mendesak untuk foto paspor atau visa haji. Karena fotografer utama belum datang, Hery memberanikan diri untuk mengambil alih tugas tersebut, meskipun itu adalah pengalaman pertamanya. Berkat pelajaran yang sudah ia dapatkan, ia berhasil memotret dengan hasil yang memuaskan. Keberhasilan tersebut semakin memotivasinya untuk lebih mendalami dunia fotografi.
Seiring berjalannya waktu, Hery semakin tertarik pada dunia fotografi. Setelah beberapa tahun bekerja di laboratorium foto, yang awalnya ia impikan sebagai teknisi, ia malah jatuh cinta pada dunia ini. Keinginan untuk memiliki peralatan sendiri mulai tumbuh, dan Hery pun mulai berbicara dengan teman dan klien untuk menggali lebih dalam mengenai profesi fotografer.
Ketika seorang fotografer profesional meminta bantuan Hery untuk menjadi asisten pada acara tertentu, ia langsung mengambil kesempatan itu. Dari seorang asisten, Hery kemudian dipercaya untuk memegang tanggung jawab lebih besar, bahkan mengelola pesanan klien sendiri. Dari sini, Hery semakin mantap menjalani kariernya sebagai fotografer, dan kemudian melangkah ke dunia videografi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, Hery pun tidak hanya berhenti pada fotografi. Ketika ada kebutuhan untuk membuat video, ia mulai mempelajari teknik videografi secara otodidak. Ia belajar tentang perbedaan antara fotografi dan videografi, terutama dalam hal pengaturan fokus yang lebih dinamis, karena objek dalam video bergerak.
Kini, setelah bertahun-tahun belajar dan berjuang, Hery Kartono telah berhasil menjadi seorang fotografer dan videografer yang mandiri. Ia kini menjalankan bisnisnya sendiri, melayani klien-klien pribadi, serta bekerja dengan vendor-vendor lain yang membutuhkan jasa operaturnya. Semua ini tidak ia raih dengan mudah; semuanya berkat kerja keras dan semangat untuk terus belajar.
Namun, perjalanan Hery tak selalu mulus. Pandemi Covid-19 sempat mengguncang bisnisnya, seperti yang terjadi pada banyak rekan seprofesinya. Banyak klien dan vendor yang terpuruk, dan dunia fotografi dan videografi pun sempat lesu. Namun, Hery tetap optimis dan berharap bahwa minat orang untuk mengabadikan momen-momen penting mereka akan terus ada, terutama di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesat.
Hery juga melihat sebuah perubahan dalam pola konsumsi fotografi masyarakat saat ini. Dulu, foto-foto dicetak dan disimpan dalam album kenangan, tetapi kini banyak orang hanya mengandalkan foto digital yang disimpan di ponsel atau media sosial. Meski demikian, Hery tetap berharap masyarakat tidak melupakan pentingnya mencetak foto, karena bentuk fisik ini dapat menjadi kenangan yang lebih abadi dan tahan lama dibandingkan hanya mengandalkan file digital.
Bagi Hery, setiap momen yang dapat diabadikan adalah sebuah karya yang berharga. Ia ingin terus membantu orang-orang untuk mengabadikan momen-momen istimewa dalam hidup mereka, karena ia percaya bahwa setiap acara, besar atau kecil, selalu meninggalkan kenangan yang tak terlupakan. "Fotonya mana?" adalah pertanyaan yang sering muncul setelah acara berakhir, dan itulah yang membuat Hery merasa dihargai sebagai seorang fotografer.
Kini, Hery semakin berkembang dan membuka peluang baru di dunia kuliner. Di tengah ketidakpastian ekonomi pasca-pandemi, ia mencoba merambah ke bisnis kuliner yang juga ia pelajari selama masa pandemi. Sebagai seorang yang terus berinovasi, Hery berharap dapat terus mengembangkan keterampilan baru dan menjadi lebih sukses di masa depan.
Bagi Hery, perjalanan hidup ini adalah bukti bahwa segala sesuatu bisa dicapai dengan tekad, usaha, dan semangat untuk terus belajar. Ia membuktikan bahwa belajar secara otodidak pun bisa menghasilkan kesuksesan. Kini, Hery Kartono tidak hanya menjadi seorang fotografer dan videografer profesional, tetapi juga seorang pebisnis mandiri yang terus mengejar impian dan berkembang.
Untuk klien atau masyarakat yang tertarik menggunakan jasanya, Hery bisa dihubungi melalui nomor pribadi atau email yang telah tersedia, serta melalui channel YouTube pribadinya yang menampilkan portofolio hasil karyanya. Dengan semangat yang tidak pernah padam, Hery berharap dapat terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi setiap klien yang membutuhkan jasa dokumentasi mereka.
Silahkan yang ingin komunikasi lebih lanjut dengan bung hery potret bisa menghubungi di nomor
No. Wa : 0813-1679-6406
Sosmed Ig : @wpro.studio, @hery_potret