Muswil Wahdah Islamiyah Sumbar, Melaksanakan Budaya Demokrasi Para Salafus Shalih

Muswil Wahdah Islamiyah Sumbar, Melaksanakan Budaya Demokrasi Para Salafus Shalih

PADANG UMMATTV.COM Menjelang Musyawarah Wilayah (MUSWIL) 1 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Sumatera Barat di Asrama Haji Padang pada Sabtu (4/11/2023), segala upaya persiapan dilakukan dengan matang, mulai dari berkas-berkas, hingga audiensi dan silaturrahim dengan para tokoh dalam rangka mengundang untuk mengadiri agenda 5 tahunan tersebut.

Ketua Panitia Muswil, Ustadz Rinal Kurniawan menjelaskan urgensi dilaksanakannya kegiatan musyawarah. Menurut beliau, pergantian kepemipinan yang terjadi di dalam musyawarah tidak bisa terelakkan.

“Seiring berjalannya waktu, pergantian kepemimpinan tidak bisa terelakkan. Kadang pergantian diperlukan karena wafatnya pemimpin terdahulu sebagaimana Abu Bakar As Siddiq radhiyallahu ‘anhu ditunjuk menjadi khilfatur Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam.” jelas Ustadz Rinal yang juga merupakan Sekretaris DPW Wahdah Islamiyah Sumatera Barat.

Alumni Universitas Negeri Padang yang menjadi kader Wahdah Islamiyah dari program Tadrib Ad Du’at tersebut menerangkan beberapa cara para Khulafaurrasyidin (4 Khalifah) dalam menunjuk penerusnya untuk memimpin umat Islam.

“Kadang pergantian dilakukan dengan cara penunjukkan langsung sebagaimana wasiat Abu Bakar Ash Shiddiq yang menunjuk Umar bin Khattab. Kadang pergantian dilakukan dengan musyawarah mufakat dewan syura sehingga terpilihlah Ustman bin Affan kemudian Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.” terang Ustadz Rinal.

Lanjut menjelaskan sejarah bagaimana para pemimpin terdahulu, Ustadz Rinal menggambarkan bagaimana versi-versi pergantian kepemimpinan setelah Khulafaurrasyidin yang kemudian menjadi contoh proses demokrasi yang terjadi dalam sejarah kepemimpinan kaum muslimin.

“Kadang pergantian dilakukan sekalipun pemimpin sebelumnya masih hidup sebagaimana Hasan bin Ali bin Abi Thalib menyerahkan nya kepada Mu'awiyah bin Abi Sofyan. Selepas terpilihnya Mu'awiyah bin Abi Sofyan pada umumnya perpindahan kepemimpinan diwariskan dari orang tua kepada anaknya, kecuali saat terpilihnya Umar bin Abdul Aziz pada masa bani Umayyah.” jelas Ustadz Rinal.


Lanjut ustadz Rinal menjelaskan, terpilihnya Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah merupakan wasiat Sulaiman bin Abdul Malik meskipun Umar bin Abdul Aziz bukan kerturunan lansung pada nasab Bani Umayyah. Namun pada kisah ini kita bisa menemukan 1 lagi metode pemilihan pemimpin dalam sejarah islam yaitu dipilih secara Demokrasi, karena seusai dibaiat, ia berpidato di hadapan rakyat, "Aku tidak menghendaki jabatan khalifah. Aku tidak pernah diajak musyawarah atas jabatan itu, juga tidak pernah memintanya. Maka, cabutlah baiat itu dan pilihlah yang kalian kehendaki."

Seketika, cerita ustadz Rinal. Massa berteriak, "Sungguh kami memilih engkau, wahai Amirul Mukminin!" Merasa tak bisa menghindar lagi, ia pun menjelaskan caranya dalam memimpin umat, "Taatlah kalian kepadaku selama aku taat kepada Allah. Apabila aku maksiat kepada Allah, maka tidak ada (kewajiban) kalian taat kepadaku." ungkapnya menjelaskan kisah detik-detik terpilihnya khalifah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah.

“Jadi sadarlah wahai kaum muslimin bahwa pemilihan kepemimpinan secara demokasi bukan bid'ah, bukan sesuatu yg haram karena pelakunya sendiri adalah khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz.” Tegas da’i kelahiran Kota Payakumbuh tersebut.

Menghubungkan hikmah-hikmah dari kisah pergantian pemimpin diatas, Ketua Departemen Dakwah DPW Wahdah Islamiyah ini menyebutkan bahwa metode peralihan kepemimpinan tersebut adalah budaya demokrasi yang akan dilestarikan oleh Wahdah Islamiyah.

“Warisan metode peralihan kepemimpinan ini berusaha di lestarikan Wahdah Islamiyah di Dewan Pengurus Pusat dengan MUSNAS-nya, kemudian Dewan Pengurus Wilayah dengan MUSWIL nya dan Dewan Pengrus Daerah dengan MUSDA-nya. Setelah 5 tahun masa kepemimpinan Ustadz Fikrul Hidayat S.H.I dari 2018 - 2023 milladiyah maka pada tanggal 4 November 2023 tibalah masanya DPW Wahdah Uslamiyah Sumatera Barat untuk melaksanakan MUSWIL. Pada pembukaan kegiatan Muswil ini kita akan mengundang Tokoh tokoh Agama dan masyarakat di Sumatera barat seperti tokoh MUI, Kemenag, Muhammadiyah dan Hidayatullah.” katanya menjelaskan informasi Muswil 1 DPW Wahdah Islamiyah Sumatera Barat.

Menurut beliau, kepemimpinan bukanlah aib, namun terkadang dibutuhkan agar dakwah lebih terarah.

“Pergantian pemimpin bukan lah Aib, bahkan kadang dibutuhkan untuk ekspansi dan perkembangan dakwah agar lebih terarah dan terukur sehingga sesuai dengan perkembangan masa.”

Terakhir ustadz Rinal berharap, agenda Muswil Wahdah Islamiyah Sumatera Barat mampu melahirkan sosok pemimpin yang mampu melanjutkan pejuangan dakwah yang sudah 5 tahun dalam periode penetapan pengurus, dan beberapa tahun sebelumnya oleh para da’i Wahdah Islamiyah terdahulu yang pernah menginjakkan kakinya di ranah Minang Sumatera Barat.

“Semoga nantinya pemimpin yang terpilih merupakan sosok yang bisa melanjutkan estafet dakwah yang telah dirintis oleh pengurus sebelumnya.” tutur Ustadz Rinal mengakhiri tulisannya kepada ketua Medikom DPW Wahdah Islamiyah melalui pesan singkat WhatsApp.

Sebelumnya :