MUHASABAH

MUHASABAH

BARU SAJA KEMARIN, Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jalla...  Baru saja kemarin... Dia makan dengan lahapnya, Tapi sekarang, Dia jatuh sakit, minumpun enggan

Baru saja kemarin

Dia tertawa lepas terbahak-bahak

Seolah-olah tak pernah mengenal etika

Kini terbaring lemas

Berkata-katapun malas


Baru saja kemarin

Dia bangga berolahraga

Tanpa mengenal lelah

Tapi sekarang

Dia lemah tak berdaya

Menggerakan tanganpun sulit


Baru saja kemarin

Dia memakai pakaian berharga jutaan

Mungkin belinya saja di luar negeri

Kini hanya lembaran kain  kafan putih harganya ribuan rupiah


Baru saja kemarin

Mobil mewah berbaris rapi di garasi rumahnya

Mungkin dia beli Milyaran rupiah

Tapi sekarang

Kendaraan tanpa ban

Bertuliskan kalimat tauhid


Baru saja kemarin

Tidurnya di rumah megah di kasur empuk nan mewah

Belinyapun mungkin pesan import

Tapi kini

Kasur lantaipun tidak

Tikar jelekpun tidak

Hanya hamparan tanah ukuran satu kali dua meter


Baru saja kemarin

Bangganya dia berenang di hotel mewah

Mandi air hangat dengan suasana indah ditemani alunan musik

Tapi sekarang

Dia dimandikan dengan suasana keheningan ditemani kucuran air mata kesedihan


Baru saja kemarin

Pekerjaan dan bisnis melalaikan dia untuk pergi ke masjid

Kini akhirnya

Diapun ke masjid tapi untuk di sholatkan


Baru saja kemarin

Uang menumpuk di bank

Deposito sudah tak terhitung jumlahnya

Bisnis bertebaran di mana-mana

Tapi berat sekali mengeluarkannya untuk sedekah kepada orang-orang miskin

Dan kini...

Bendera putih berkibar dan orang-orang miskin di sekitar rumahnya berduyun-duyun untuk menyisihkan uang untuknya


Baru saja kemarin

Berpesta ditemani keluarga tercinta, teman dekat, kolega bisnis bahkan pejabatpun menyempatkan datang

Tapi sekarang

Hanya cacing dan hewan kecil lainnya yang setia menemani


Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jalla...


Waktu begitu cepat berlalu

Entah kapan malaikat maut akan menjemput


Entah kapan kain kafan akan kita kenakan

Entah kapan datang waktu di mana taubat sudah tak bernilai dan mulutpun terkunci


Dunia begitu indah dengan hiasannya

Jangan kita mudah tertipu

Akhiratlah sejatinya tempat kembali


Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jalla...


Jam kehidupan hanya diputar satu kali saja.

Tak seorangpun sanggup mengatakan kapan jarum jam ini akan berhenti...


Mungkin satu menit lagi.

Mungkin satu jam lagi. 

Mungkin besok.

Mungkin bulan depan.

Mungkin tahun depan.


SEKARANG, adalah satu-satunya waktu yang kita miliki...


Manfaatkan hidup ini. Sediakan waktu untuk hablumminallah, beribadah kepada Allah Azza wa Jalla dan hablumminannas, berbagi kepada sesama manusia...


Jangan pernah berkata, "besok kan masih ada waktu, aku bisa melakukannya besok." Karena setiap saat jarum jam itu dapat berhenti.


Saat ini kita masih berada di atas tanah, mungkin esok kita yang berada di bawah tanah...


Jangan bangga dengan handphone canggih, karena alat komunikasi yang bisa menyelamatkan kita hanyalah DOA.


Jangan bangga dengan rumah mewah, karena rumah terakhir kita di dunia adalah KUBUR.


Jangan bangga dgn gelar, karena gelar kita yang terakhir adalah ALMARHUM/AH.


Jangan bangga dengan wajah yang cantik/tampan, karena wajah kita yang terakhir adalah TENGKORAK.


Jangan bangga dengan mobil mewah, karena mobil terakhir kita adalah MOBIL JENAZAH.


Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jalla...


Waktu sedang  "Berkuasa",  

kita percaya diri melakukan apa saja, sesuka hati kita, bahkan seringkali berbuat dzalim...


Waktu sedang  "Tak Berdaya",  

barulah kita sadar siapa saja sesungguhmya sahabat sejati yang ada


Waktu sedang  "Jatuh",  

kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita


Waktu sedang  "Sakit",  kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, bahkan jauh melebihi harta benda


Manakala  "Miskin",  kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/menderma dan saling membantu


Masuk  "Usia Tua",  kita baru tahu kalau masih banyak amalan yang belum dikerjakan


Saat  "di Ambang Ajal",  

kita baru menyadari ternyata begitu banyak waktu luang yang terbuang sia-sia


Jadilah khairunnas (Sebaik-baiknya manusia)

Lakukanlah segala sesuatu yang bermanfaat bagi sesama manusia, karena itu sebaik-baik manusia.

Apa yang ditabur itulah yang akan dituai


Allah Azza wa Jalla tidak pernah menjanjikan

bahwa : 

langit itu selalu biru, bunga selalu mekar,  dan mentari selalu bersinar


Tapi ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla : 

Selalu memberi pelangi di setiap badai. 

Memberi senyum di setiap air mata.

Memberi kasih sayang dan berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa.


Hidup di dunia ini

Bukanlah suatu tujuan akhir,  melainkan sebuah perjalanan mengembara menuju akhirat. Semua kebanggaan dan kenikmatan itu hanyalah SEMENTARA.


Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah untuk senantisa mempersiapkan bekal amal terbaik untuk perjalan menuju akhirat dalam meraih ridha-Nya...

Aamiin Ya Rabb.


Wallahua'lam bishawab

Sebelumnya :
Selanjutnya :