Metode DIROSA Menjadi Salah Satu Materi Pembekalan Musyrif/Musyrifah BAZNAS Provinsi DKI Jakarta

Metode DIROSA Menjadi Salah Satu Materi Pembekalan Musyrif/Musyrifah BAZNAS Provinsi DKI Jakarta

Ummattv, (Jakarta) -- Metode DIROSA (Pendidikan Al Qur'an Untuk Dewasa) diperkenalkan menjadi salah satu materi dalam Pembekalan Musyrif/Musyrifah pada program Cahaya Ramadhan ke-3 BAZNAS Provinsi DKI Jakarta pada Jumat (17/03/2023) di Aula Graha Mental Spiritual, Jakarta Pusat.

Metode andalan dakwah Wahdah Islamiyah yang menjadi dasar pembelajaran Al Qur'an secara praktis ini dipandu oleh ustadz Saripudin, Trainer DIROSA Provinsi DKI Jakarta bagi 90 calon pengajar (musyrif/musyrifah) yang akan menjadi pengajar di panti-panti asuhan dan lapas se-DKI Jakarta. 

Tak main-main, para calon pengajar ini merupakan peserta yang sudah disaring 3 kali proses seleksi sebelum direkomendasikan mengikuti kegiatan pembekalan.

Dalam pelaksanaannya, ustadz Sarip menjelaskan apa itu program DIROSA, target peruntukannya, hingga praktek langsung bagaimana mempelajari dan mengajarkan metode DIROSA. 

Banyak peserta yang terkesan dengan metode yang sudah dipakai dalam 2 tahun pembekalan program BAZNAS ini, para peserta menilai program ini adalah program yang menarik karena peruntukannya khusus bagi usia pemuda hingga dewasa dengan cara yang sangat mudah dan praktis. 

"Metode DIROSA ini sungguh menarik, karena prioritas pembelajaran Al Qur'an pada metode ini adalah pemuda. Apa yang disampaikan pemateri tadi sungguh menakjubkan, dimana metode ini dengan sangat praktis mampu membuat kita mempelajari huruf hijaiyah hanya dengan 20 kali pertemuan." ujar Muhammad Ridwan, salah satu calon musyrif yang mengikuti kegiatan pembekalan.

Peserta lain di kalangan wanita, juga mengungkapkan hal yang sama. Metode DIROSA dinilai merupakan metode yang singkat, padat, dan jelas dalam mempelajari Al Qur'an. 

"Masyaa Allah, metode yang dipakai 2 tahun program ini adalah metode yang mudah untuk dipahami dan untuk mempelajari Al Qur'an bagi kalangan dewasa yang menjadi prioritasnya, metode ini menurut saya sangat singat, padat, dan jelas." cerita Najwa, salah satu peserta juga dari kalangan wanita yang mengikuti program pembekalan tersebut.

Sebelumnya :
Selanjutnya :