20 Ramadhan 1443H
Oleh : Dr. Samsul Basri, S.Si, MEI
Alhamdulillah, dengan izin Allah kaum muslimin berada di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Sepuluh hari yang di dalamnya banyak keistimewaan, kebaikan dan pahala, keutamaan dan kekhususan. Di antara keistimewaan sepuluh hari terakhir Ramadhan, adalah kesungguhan dan kegigihan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam beramal di hari-hari tersebut melebihi hari-hari sebelum ataupun sesudahnya. Dalam banyak hadist disebutkan kondisi Nabi Saw di sepuluh hari terakhir Ramadhan, diantaranya :
كان النبي صلى الله عليه وسلم يجتهد في العشر الأواخر ما لايجتهد في غيره
Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan rasulullah _Saw lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya._ (HR. Muslim)
Dalam shahih Bukhari dan Muslim disebutkan, beliau Saw bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya.
Hadits-hadits ini sudah cukup menunjukkan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan, karena adanya kesungguhan dan perhatian Nabi Saw yang besar terhadapnya.
Syaikh Saleh al-Utsaimin dalam al-Majaalis fii syahri Ramadhan menyebutkan bahwa kesungguhan Nabi di sepuluh terakhir itu mencakup semua jenis ibadah, shalat malam, bacaan al-Qur'an, dzikir, doa, sedekah, dan amalan-amalan lainnya yang dicintai dan diridhai oleh Allah Azza Wa Jalla. Dan karena itulah beliau beri'tikaf dan mensyariatkan kaum muslimin dan muslimat i'tikaf di rumah-rumah Allah dalam rangka fokus ibadah kepada Allah.
Kesungguhan dan perhatian besar untuk ibadah di sepuluh terakhir Ramadhan juga dalam rangka meraih dan mendapatkan keutamaan satu malam yang sangat agung nan mulia yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatu al-qadr. Diantara wasiat Nabi mengenai hal ini,
تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
Carilah lailatu al-qadr di sepuluh hari terakhir Ramadhan.(HR. Bukhari)
Lailatu al-qadr akan turun di sepuluh terakhir Ramadhan. Dan lebih khusus lagi di malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir itu, yaitu malam ke 21, 23, 25, 27 dan atau ke 29. Sebagaimana hadits berikut,
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
Carilah lailatu al-qadr di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan. (HR. Bukhari)
Insya Allah malam ini di bumi Indonesia adalah malam ganjil, malam ke- 21 Ramadhan, malam berpeluang turun lailatu al-qadr. Siapkan diri untuk meraup banyak pahala di malam ini. Lailatu al-qadr jika turun dimulai sejak adzan maghrib berkumandang hingga adzan subuh bersahutan.
Ya Allah berilah kekuatan dan kemudahan untuk mengisi malam-malam kami di sepuluh terakhir Ramadhan dalam ketaatan dan pengabdian kepada-Mu. Karuniakanlah kami keberkahan lailatu al-qadr. Dan ampunkanlah untuk kami dosa-dosa kami. "Allahumma innaka 'Afuwwun Kariim tuhibbu al-'afwa fa'fuannaa."
Sumber : RDQ Ramadhan
Tags: RDQ Ramadhan, Samsul Basri