Lingkungan Hidup DPP Wahdah Islamiyah: Aksi Nyata Minimalkan Sampah di Ponpes dan Masjid

Lingkungan Hidup DPP Wahdah Islamiyah: Aksi Nyata Minimalkan Sampah di Ponpes dan Masjid

Sesi Materi dimulai dengan Sudarwin Ka'pan, Pendiri Yayasan Cahaya Quran Makassar dan Pembina RQIQ, 

MAKASSAR UMMATTV.COM– Dalam rangka mendukung “Aksi Kolaborasi Nasional Penuntasan Pengelolaan Sampah” yang dicanangkan oleh Menteri Lingkungan Hidup pada 12 Desember 2024, serta mendorong kemandirian keuangan bagi para pengelola Pondok Pesantren dan Masjid, Lembaga Promosi Lingkungan Hidup Indonesia (LPLHI) bekerja sama dengan Rumah Quran Ibnu Qudamah (RQIQ) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan Minimisasi Sampah di Pondok Pesantren dan Masjid. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Kantor Pusdal LH Sulawesi Maluku (Eks P3E) dan melalui Zoom Meeting, pada Sabtu (22/2), pukul 08.30 WITA hingga selesai.


Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari Wahdah Islamiyah (WI) melalui Departemen Lingkungan Hidup DPP WI, Pondok Pesantren Wahdah Islamiyah, STIBA Makassar, Wahdah Islamiyah Zakat, serta beberapa pondok pesantren dan pengurus masjid di daerah Makassar, Gowa, dan Maros. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Azri Rasul, SKM., M.Si., MH, Kepala Pusdal LH Sulawesi Maluku, yang menyampaikan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta mengajak peserta untuk mulai mengurangi sampah di lingkungan masing-masing, khususnya di pondok pesantren dan masjid.


Sesi Materi dimulai dengan Sudarwin Ka'pan, Pendiri Yayasan Cahaya Quran Makassar dan Pembina RQIQ, yang menyampaikan materi terkait Konservasi Air dan Pengelolaan Air Limbah Pondok Pesantren. Beliau menjelaskan pentingnya menjaga kelestarian air, baik dari sudut pandang Al-Qur'an maupun hadis, dan bagaimana pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan baik di lingkungan pesantren.


Pemateri kedua, Syamsudariadi, Founder UMKM Uiga Agro dan W-Klinje, menyajikan materi tentang Praktik Pembuatan Sabun Cair dan Upaya Minimasi Sampah dengan Implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Beliau menjelaskan cara-cara praktis dalam pembuatan sabun cair yang dapat dilakukan oleh pondok pesantren dan masjid sebagai bagian dari program minimisasi sampah, sekaligus memberikan nilai ekonomi.


Materi ketiga disampaikan oleh Chaerul Saleh, Pembina Yayasan Sahabat Qur’an Depok, yang membahas Strategi Fundraising Menuju Keuangan Yayasan yang Mandiri. Sebagai penulis buku 33 Strategi Fundraising Yayasan dan Pesantren, beliau menjelaskan strategi-strategi yang dapat diterapkan oleh yayasan keagamaan, terutama pondok pesantren, untuk mencapai kemandirian keuangan melalui berbagai metode fundraising yang inovatif dan terstruktur.


Sesi terakhir diisi oleh Andi Muh. Munawar, Founder Mecca Organik Indonesia, yang menyampaikan materi berjudul Mengubah Sampah Menjadi Uang melalui Bisnis Magot. Beliau menjelaskan tentang potensi ekonomi dari pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak melalui bisnis magot, yang dapat menjadi solusi praktis dan menguntungkan bagi pondok pesantren dan masjid untuk mengelola sampah organik sekaligus menghasilkan pendapatan tambahan.


Ketua Departemen Lingkungan Hidup DPP WI berharap agar kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya menjaga lingkungan juga memulai aksi nyata dalam meminimalkan sampah dan berkolaborasi secara sinergis, mengingat seorang muslim harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.


“Semoga kegiatan ini mampu mendorong pondok pesantren dan masjid untuk mempraktikkan minimisasi sampah secara berkelanjutan, sekaligus meraih manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang baik,” ujar Ketua Departemen Lingkungan Hidup DPP WI.


Dengan terlaksananya bimbingan teknis ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengimplementasikan strategi-strategi yang disampaikan, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan mandiri secara finansial.

Sebelumnya :