Cerita Duka Pengungsi Yang Tidak Sempat Bertemu Ibunya

Cerita Duka Pengungsi Yang Tidak Sempat Bertemu Ibunya

Irwansyah melihat berbagai bangunan di sekitarnya seperti terangkat akibat diguncang gempa begitu kuat. Ia sendiri memilih tetap bertahan kendati ia sendiri merasakan firasat jika keluarganya ada yang meninggal dunia.

UMMATTVID MAJENE -  Suara atap berderak disusul guncangan hebat mengejutkan keluarga Irwansyah (35 tahun) di Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). 

Saat itu, Ia sedang berada di pulau tempat ia mencari kerja. Ibunya jadi korban meninggal dunia di rumah terkena reruntuhan bangunan. Sementara saudari kandungnya mengalami luka di bagian tungkai, kepala, sementara istrinya tak bisa berdiri.

“Ibu meninggal dunia. Tak sempat ketemu saya,” kata Irwansyah, kepada relawan Wahdah Islamiyah.

Irwansyah melihat berbagai bangunan di sekitarnya seperti terangkat akibat diguncang gempa begitu kuat. Ia sendiri memilih tetap bertahan kendati ia sendiri merasakan firasat jika keluarganya ada yang meninggal dunia.

Sementara itu, ayah Irwansyah yang berada di dalam rumah memutuskan keluar melindungi anaknya, menantu serta cucu-cucunya. "Jika atap roboh, paling tidak tubuhnya yang lebih dulu tertimpa reruntuhan," bEgitu gumamnya.

Orang-orang berhamburan keluar membuat jalanan macet. Mereka panik, berteriak, dan menangis dalam guyuran hujan dan gelap. 

"Wah, kacau itu malam, sudah amburadul semua orang lari, orang teriak-teriak, mi," ceritanya, sesuai dengan pengakuan keluarganya.

Beberapa saat setelah kejadian, Irwansyah tiba di rumah setelah melakukan perjalanan beberapa jam. Ia sendiri melihat beberapa rumah tetangganya roboh. Ia dan keluarganya akhirnya memutuskan untuk mengungsi di dataran tinggi tepatnya di sebuah tepian kebun milik warga sekitar.

Dari pantauan relawan di lokasi, ia memilh mengungsi di kandang ayam bersama 14 Kepala Keluarga lainnya. Ia berpesan, jika ada bantuan yang masuk, ia sangat membutuhkan sembako, perlengkapan bayi dan juga kebutuhan wanita. “Kami juga butuh tim medis, kalau ada,” pungkasnya. 

Diketahui, Mamuju dan Majene, dua kabupaten di tepi laut Sulawesi Barat itu diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9 pada Kamis (14/1) sekitar pukul 14.45 WITA.

Penulis : Tri Zulkifli (Tim WIZ)


Sebelumnya :
Selanjutnya :