Ummattv, Ramadhan 1444 H ini, kita mengajak kepada seluruh umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah yang tak hanya bermakna bagi diri sendiri dan sesama manusia tetapi juga bagi Pemuliaan Bumi dan Kelestarian Alam.
Belbagai aktivitas yang ramah lingkungan, namun tetap disertai dengan semangat yang penuh kreasi dan inovasi bisa dilakukan kapan saja, tak kecuali pada Ramadhan tahun ini.
Pada bulan Ramadhan terdapat perubahan pola konsumsi masyarakat yang signifikan, sehingga berdampak pada peningkatan volume sampah. Hal ini nyata terjadi dari peningkatan volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah.
Sampah yang dihasilkan sebagian besar adalah sampah sisa makanan dan kemasannya. Selama bulan Ramadhan, banyak masyarakat berjualan makanan untuk kebutuhan buka puasa maupun sahur, dikemas dalam wadah berbahan plastik ataupun styrofoam.
Kegiatan buka dan sahur bersama baik dengan keluarga, teman-teman, kerabat dan lain sebagainya, terkadang tak disadari akan menghasilkan sampah mulai dari sampah styrofoam bekas makanan, sedotan plastik, plastik, tisu, dan lain-lain.
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga lingkungan dengan melakukan hal sederhana melalui pengurangan sampah. Lalu apa saja yang dapat kita lakukan agar aktivitas di bulan puasa ini lebih ramah lingkungan?
Tidak membuang makanan
Ambillah makanan secukupnya, dan kira-kira dapat dihabiskan. Makanlah secukupnya dan jangan menyisakan makanan. Lakukanlah seperti yang di-sunnahkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dengan mengisi sepertiga perut dengan makanan, seperti tiga dengan air, dan sepertiga udara.
Menghindari pemakaian barang sekali pakai
Pilihlah barang yang bisa digunakan berulang kali dengan bahan yang ramah lingkungan.
Membawa wadah/tempat sendiri
Hendaknya kita membawa tumbler atau tas kain saat berbelanja dan membeli produk yang bisa diisi ulang.
Berbelanja sesuai kebutuhan
Selain pemborosan, belanja berlebihan berdampak buruk bagi lingkungan karena barang yang dibeli berpotensi jadi sampah. Belanja bahan makanan berlebihan seringkali berakibat makanan menjadi busuk atau kedaluwarsa dan akhirnya terbuang.
Mengguna ulang (reuse) dan mendaur ulang (recycle) sampah
Walaupun sampah dapat berguna kembali dan didaur ulang, namun akan lebih bijak dilakukan pengurangan sampah (reduce) sebagai langkah untuk mencegah timbulan sampah. Sampah anorganik dapat digunakan kembali atau diubah menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat, sedangkan untuk sampah organik dapat diolah menjadi kompos.
Krisis lingkungan dan krisis iklim sejatinya adalah krisis moral. Penyelesaiannya tidak cukup hanya dengan imbauan-imbauan/ajakan-ajakan saja tetapi harus dengan tindakan nyata yang ada.
Oleh karenanya, membangun kesadaran dan merubah perilaku dari yang sebelumnya tidak ramah lingkungan menjadi yang ramah lingkungan merupakan tugas atau peran manusia yang harus dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan konsisten dilakukan.
Penulis: Ustadz Ariesmam., S.TP., M.Si
(Ketua Departemen Lingkungan Hidup DPP Wahdah Islamiyah)