Arti Kebahagiaan (Tadabburi Al Baqarah : 274)

Arti Kebahagiaan (Tadabburi Al Baqarah : 274)

Allah yang Maha berkuasa dan Maha mampu atas segala sesuatu, melalui ayat di atas telah menjaminkan kebahagian bagi siapa saja dari hamba-Nya yang cinta sedekah.

Oleh : Dr. Samsul Basri, S.Si, M.E.I

Mari merenungi dan mentadabburi surat Al Baqarah ayat 274,

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Surat Al-Baqarah, Ayat 274)

Allah yang Maha berkuasa dan Maha mampu atas segala sesuatu, melalui ayat di atas telah menjaminkan kebahagian bagi siapa saja dari hamba-Nya yang cinta sedekah.

Betul, kita tentu bahagia jika mendapatkan kebaikan dari orang lain, tapi ayat di atas mendidik kita untuk merasakan kebahagian yang lebih dengan banyak memberi. Bukankah Nabi SAW Juga menyabdakan, Khairukum man anfa'ukum linnaas yang terbaik diantara kalian adalah yang benyak memberi manfaat kepada manusia. Catat: yang terbaik itu yang banyak memberi manfaat kepada manusia bukan yang banyak menerima manfaat dari manusia.

Perhatikan surat Albaqarah ayt 274 di atas (artinya), "Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan,"

Penggalan ayat ini mendidik "Kita" untuk bergaya hidup sedekah. Indikatornya, jika bersedekah maka niat sedekahnya tidak lagi dipengaruhi dengan situasi dan kondisi sekitarnya. Siang atau malam hari, terlihat atau tidak terlihat, di kala ramai atau sepi, diumumkan nama sebagai orang yang berinfak atau tidak, tetap bersedekah. Karena ia bahagia dengan sedekah.

Ciri gaya hidup sedekah yang menonjol adalah tidak butuh pengakuan apalagi pujian manusia, tetapi ahli sedekah butuh jaminan dari Allah bahwa dia sedang berdagang dengan Allah dengan perdagangan yang tidak akan merugi dunia akhirat.

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتۡلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ يَرۡجُونَ تِجَٰرَةٗ لَّن تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, (Surat Fathir, Ayat 29)

Mungkin "Kita" kurang terkenal di dunia, tapi dengan bergaya hidup sedekah, "kita" bakal terkenal di kalangan penghuni langit.
~*~

Kepada Bapak dan Ibu, muhsinin dan muhsinat yang banyak berinfak dan bersedekah di bulan yang mulia ini, kami doakan :

Baarakallahu fiikum wa usratikum. Aajarakallahu fiimaa Anfaqtum wabaarakallahu fiimaa abqaitum watahharahu lakum.

Semoga Allah memberkahi kehidupan bapak/Ibu dan keluarga bapak/ibu. Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik atas apa yang telah diinfakkan. Dan semoga Allah memberkahi harta bapak/Ibu dan harta keluarga y tersimpan. Dan semoga harta tsb disucikan oleh Allah untuk bapak/ibu.

Sebelumnya :
Selanjutnya :