UMMATTV, JAKARTA--Merespon Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dari 3-20 Juli 2021 akibat lonjakan kasus Covid-19 yang berdampak sangat signifikan pada perekonomian warga pra sejahtera, Adik Asuh RISKA (AAR) menerima bantuan satu ton beras dari Nusantara Palestina Center (NPC) yang dibagikan untuk warga terdampak Covid-19.
Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Unit Program NPC, Masri Udin yang diterima langsung oleh Ketua Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), Muhammad Fadhil di Sekretariat RISKA yang berada di Lingkungan Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jl. Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/07).
Menurut keterangan dari Kepala Unit Program NPC, Masri Udin, bantuan yang diberikan berupa satu ton beras atau sebanyak 200 paket beras dengan volume per paket 5 Kg.
“Alhamdulillah pada hari ini melalui program Peduli Negeri, kami mendapatkan kehormatan bisa bersilaturahmi dengan saudara-saudara kami dari RISKA. Disini ada satu ton beras yang kami serahkan kepada RISKA untuk didistribusikan kepada keluarga yang membutuhkan. Mudah-mudahan beras tersebut dapat bermanfaat untuk saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19. Harapan kami kedepannya, NPC dan teman-teman RISKA tetap bersinegi tidak hanya dalam program-program kemanusiaan tapi bisa bersinergi juga dalam program dakwah, pendidikan, dan program-program lainnya. Semoga silaturahmi ini sebagai awal kerjasama yang berkesinambungan kedepannya,” kata Misri.
Sementara itu, Fadhil menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam atas kepedulian NPC kepada keluarga AAR yang terdampak langsung oleh pandemi ini.
“Terima kasih kepada NPC yang telah memberikan bantuan satu ton beras untuk AAR. InsyaAllah dengan adanya penyaluran beras ini akan sangat membantu adik-adik asuh untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Semoga NPC semakin sukses dan dapat memberikan kebermanfaatan yang lebih luas lagi. Kami berharap, sinergi ini tetap terjalin dengan baik kedepannya," pungkas Fadhil.
Bantuan ini dibagikan secara cuma-cuma kepada 56 penerima manfaat dari 7 Kepala Keluarga AAR sebagai respon kepedulian sosial kepada sesama. Terlebih ditengah pemberlakuan PPKM dimana segenap elemen bangsa harus saling bahu membahu untuk kebaikan bersama.*