Alat Pelindung Diri yang disalurkan antara lain Baju Hazmat, Face Shield, dan sarung tangan, yang diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Tabaringan Makassar, dr. Rudianto Joto, M.Kes.
UMMATTV.ID MAKASSAR - Tim Wahdah Islamiyah Tanggap Corona (WITC) kembali menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Tabaringan, Kecamatan Ujungtanah Makassar, 16 April 2020.
Muhammad Syukri Turusi selaku ketua divisi logistik WITC mengatakan, program penyaluran Alat Pelindung Diri ini dilakukan secara berkala dengan melihat dan mengutamakan daerah-daerah yang sudah teridentifikasi zona merah.
"Daerah Tabaringan salah satunya juga sudah masuk zona merah karena terdeteksi dua orang positif Covid-19, kemudian juga di beberapa Puskesmas baik di Kota Makassar maupun di Kabupaten Maros," tutur Syukri.
Selain itu, Syukri menambahkan, bantuan Alat Pelindung Diri ini juga disalurkan ke beberapa Rumah Sakit rujukan Covid-19, seperti Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, RSUD Haji, dan RSUD Tajuddin Chalid Makassar, termasuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda Makassar.
Bersamaan dengan kunjungan tersebut, Syukri juga menyampaikan, berdasarkan hasil rapid assessment dari tim Medis Covid-19 se-Indonesia bahwa puncak Pandemi ini terjadi di akhir bulan Mei, diperkirakan puluhan ribu orang terpapar Covid-19.
Oleh karena itu menurutnya, apalagi dengan kondisi Alat Pelindung Diri untuk tenaga kesehatan sudah sangat memprihatinkan, baik dari segi stok, maupun harga.
Ketua divisi logistik WITC juga menyebutkan contoh kenaikan harga masker, seperti Masker N95 dengan harga normal di bawah 50.000 rupiah, sekarang sudah mencapai harga 150.000 rupiah, bukan hanya terjadi di Makassar, namun di berbagai wilayah.
"Kondisi seperti ini jika terus berkelanjutan, kemudian bertepatan dengan puncak Pandemi di bulan Mei, kita tidak tahu kondisi APD medis lagi seperti apa," jelas Syukri.
Dokter Rudi selaku Kepala Puskemas Tabaringan menyebutkan, Puskesmas Tabaringan di awal tersebarnya wabah Covid-19 di kota Makassar telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat di lima kelurahan, dengan total 15 orang telah teridentifikasi sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP).
"Kemarin, 15 April 2020 sudah ada hasil satu orang positif dan ini membuat rating meningkat, dua orang PDP," ungkap Rudi.
Dia menyebutkan bahwa, kebutuhan yang paling mendesak adalah APD, utamanya masker N95 untuk melakukan perawatan. (*RH)
Red.Husnul B
Tags: Wahdah Islamiyah Tanggap Corona, Makassar