Wahdah Islamiyah Gelar Pelatihan Jurnalistik, Hadirkan Pembicara Pemred Voa Islam

Wahdah Islamiyah Gelar Pelatihan Jurnalistik, Hadirkan Pembicara Pemred Voa Islam

UMMATTV SEMARANG--Pemimpin Redaksi portal berita Islam www.voa-islam.com Ibnu Syafaat hadir sebagai pembicara pada Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh DPW Wahdah Islamiyah Jawa Tengah berkerjasama dengan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dan Ummat TV, Kamis (25/3/2021). Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung pada channel Youtube WIZ Jakarta dan Ummat TV.

Pada kesempatan itu, Ibnu membahas tentang teknik menulis berita. Ibnu memulai materinya dengan mendefinisikan makna berita. Ia menjelaskan bahwa berita produk jurnalistik hasil reportase reporter yang telah dimuat atau dipublikasikan di media cetak ataupun online.

"Berita adalah produk jurnalistik yang dimuat di media massa, kalau peristiwa itu diketahui oleh reporter saja, tetapi tidak ditulis dan dimuat media massa  itu bukan berita,” jelas Ibnu.

Lebih lanjut, Ibnu mengatakan ada tujuh kriteria suatu peristiwa bernilai berita. Pertama, penting yaitu peristiwa yang memiliki pengaruh ke masyarakat luas seperti kenaikan harga BBM.

Kedua, signifikan yaitu peristiwa penting bagi publik seperti wabah penyakit. Ketiga, kedekatan secara geologis dan psikologis seperti berita banjir jakarta banyak dicari oleh warga jakarta.

Keempat, ketenaran yaitu fakta yang bernilai berita dari tokoh/publik figur contohnya Ustadz Abdul Somad dan para artis. Kelima, konflik yaitu peristiwa perang dan ketegangan yang selalu menarik diberitakan.

Keenam, manusiawi yaitu menyentuh perasaan masyarakat seperti polisi tinggal di kandang sapi. Ketujuh, aneh /hal unik.

Selanjutnya Ibnu membahas tentang jenis berita secara umum kemudian dilanjutkan pemberian tugas kepada peserta. Sebelum masuk ke sesi tanya jawab, Ibnu juga menjelaskan bagaimana membuat kerangka berita karena menurutnya kerangka berita itu penting dibuat sebelum reporter turun ke lapangan agar penulisan beritanya terfokus dan efektif.

"Ketika kita meliput daerah bencana maka sejak awal sudah dirancang dulu apa yang mau kita beritakan agar tidak kemana-mana dan tulisannya tidak mubazir," ucapnya.

Sekadar diketahui Pelatihan Jurnalistik ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal Padang, Malang, Aceh, dan lain sebagainya.*[Rudisa]

Sebelumnya :
Selanjutnya :