UMMATTV MAKASSAR--Persiapan menuju Second International dilakukan UMI. Kegiatan bertajuk ‘On Halal Issue Policy and Sustainabilty’ ini akan dikemas dalam sejumlah agenda.
Chairman Organizing (Ketua Panitia) Prof. Dr. Ir. Hattah Fattah, MS mengatakan, puncak kegiatan akbar berkelas internasional berupa konfrensi ini, 27-29 November 2020.
Hattah Fattah yang juga Wakil Rektor V, saat memandu rapat persiapan kegiatan di Lantai 10 Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Selasa (10/11/2020) menegaskan, Konferensi Internasional ini merupakan kali ke dua dilaksanakan UMI.
Rapat dihadiri, Rektor UMI Prof. Dr.H.Basri Modding, SE, M.Si, WR 1, Dr.Ir.H.Hanafi Ashad, MT, WR IV Dr.KH.M.Zein Irwanto, M.A, sejumlah Dekan lingkup UMI dan panitia pelaksana.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UMI itu menyebutkan, 13 pembicara dari 13 negara telah konfirmasi kehadirannya dalam even yang berlangsung secara virtual tersebut.
“Yang siap gabung termasuk, Malaysia, Kamboja, Thailand, Brunei Darussalam, Bahrein/Afrika, Australia, Canada, Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, dan Mesir,” ujarnya.
Dikatakannya, 27 November 2020 open seremony yang akan dibuka Mantan Wapres RI HM Jusuf Kalla, sekaligus melaunching Centre Bugis Culture.
“Hal ini akan membuka peluang untuk kerjasama dengan perguruan tinggi bertaraf internasional, khususnya Universitas Malaya Malaysia yang memiliki Pusat Budaya Bugis,” kata Wakil Rektor V UMI ini.
Sementara itu, Rektor UMI, Prof Basri Modding mengharapkan melalui International conference ini dapat mendorong para dosen peneliti dan mahasiswa UMI berpartisipasi serta membuat paper penelitian. Tidak kalah penting, memaksimalkan kolaborasi riset.
Dosen UMI yang ingin meraih peluang Guru Besar sangat penting mengikuti kegiatan ini. Rektorat siap menfasilitasi dosen UMI dengan klinik untuk menyiapkan paper yang terbaik dan bisa dipublish di Journal terindeks Scopus.
Target Prof Basri Moddingg yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini, sangat optimis jika panitia pelaksana kegiatan ini sangat kompeten dan bisa mensukseskan konferensi internasional.
“Kami terus mendorong mahasiswa, dosen dan peneliti berkolaborasi dalam pengembangan sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Di sisi lain publikasi karya ilmiah pembicara dan partisipan akan dipublikasikan pada jurnal terindeks scopus di IOP Publishing,” tandas Basri Modding.