Sejak hari pertama pasca gempa mengguncang Mamuju dan Majene, tim Assessment Wahdah Islamiyah turun langsung ke beberapa titik melihat langsung kondisi pasca gempa berkekuatan 6,2 magnitudo.
Sebagai bentuk komitmen terlibat dalam penanganan bencana di Sulbar Wahdah Islamiyah sudah mendirikan 1 posko induk, 10 posko sentral dan 20 posko penyaluran disetiap titik pengungsian di Mamuju dan Majene.
Pekan ketiga pasca gempa tim Wahdah Islamiyah membangun koordinasi dengan pemerintah provisni Sulbar, terkait penanganan bencana.
Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulbar Ahmad Yunus, Sekertaris DPW Fajaruddin Djarir, Manajer WIZ (wahdah inspirasi zakat) Wilayah Sulbar Bakri, dan Koordinator lapangan relawan wahdah Abu Umar. diterima oleh Sekprop sulbar Dr. Muhammad Idris, (30/01/21).
Peran serta Wahdah Islamiyah mendapat respon dan apresiasi dari sekertaris daerah propinsi Sulbar Dr. Muhamad Idris.
Pemprov Sulbar bersyukur ditengah bencana melanda daerah ini, Pemerintah mendapat dukungan dari wahdah islamiyah ikut serta membangun kolaborasi dengan menangani bencana," terang Muh. Idris.
Idris berpesan agar jajaran Wahdah Islamiyah terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah.
Dalam pertemuan tersebut Koordinator Lapangan Relawan Wahdah Islamiyah Abu Umar melaporkan.
Memasuki pekan keempat pasca gempa, untuk logistik wahdah islamiyah sudah menyalurkan 7000 paket makanan siap saju dan 5000 paket sembako.
Relawan wahdah Islamiyah sampai hari ini sudah mencapai angka 200 orang namun didatangkan secara bergilir ke Sulbar.
Terkait program saat masa recovery Wahdah juga akan melakukan pembangunan shelter atau hunian sementara bagi rumah warga yang rusak parah.
"Saat ini asessement kami masih melakukan pendataan untuk memilah karena kemampuan kami terbatas,"
Salah satu tujuan kami juga membangun kordinasi dengan pemerintah provinsi, kemungkinan adanya program beririsan yang bisa dikolaborasikan. pungkas Abu Umar.*