Syaitan Mengincar dan Dunia Menipu

Syaitan Mengincar dan Dunia Menipu

Karena itulah Allah mengingatkan Falaa tagurrannakumul hayaatud dunya (maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia).

Penulis : Dr. Samsul Basri, SSi, MEI



Allah Azza Wa Jalla berfirman :


يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ


Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu teperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah. (QS. Luqman : 33)


إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34)


Hikmah dan pelajaran :


Pelajaran pertama, hari yang ditakuti oleh semua manusia kelak akan terjadi, hari itu adalah hari kiamat, hari akhirat, hari penghisaban. Diantara gambaran betapa dahsyatnya pada hari itu, perhatikanlah surat al-mukminun ayat 101-104,


Apabila sangkakala ditiup maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya. Barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat. (QS. Al Mukminun: 101-104)


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tarmidzi rah.a bahwa seseorang yang dibakar wajahnya di akhirat, saking dahsyatnya peristiwa itu sehingga bibir atasnya tertarik ke atas seperti seseorang yang wajahnya dilipat, sedangkan bibir bawahnya terturun hingga ke pusarnya. Demikiah halnya gambaran hari akhirat ditemukan di surat alkahfi,


وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا


Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zhalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS.al Kahfi ayat 29)


Hari kiamat hanya akan terjadi pada hari jumat, mengenai pekan ke berapa, bulan ke berapa dan pada tahun ke berapa terjadinya, hanya Allah yang Maha tahu, kewajiban setiap insan adalah mempersiapkan bekal terbaik berupa iman dan amal shaleh. Karena itulah sunnah bagi umat Islam pada shalat subuh di hari jum'at membaca Surat as-Sajadah di rakaat pertama, kemudian sujud tilawah di ayat ke 15, dan surat al-Insan di rakaat keduanya. Sunnah ini harus dihidupkan, sekarang ini banyak masjid yang meninggalkan sunnah ini, akhirnya diantara jamaah Indonesia yang tidak pernah mengerjakan sujud tilawah pada hari jumat, kaget dan bingung ketika shalat subuh di masjid al-Haram pada hari Jumat, seraya berkata "Seumur-umur baru kali ini saya shalat subuh tiga rakaat".


Jadi memang di waktu subuh pada hari jumat dua surat ini yang dibaca, as-Sajadah berpasangan dengan surat al-Insan. Surat as-Sajadah menggambarkan tentang kekuasaan Allah, sedangkan surat al-Insan menggambarkan tentang kehidupan di akhirat. Pada ayat ke 27 surat al-Insan, Allah menyebutkan banyak manusia yang lebih memilih kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan hari yang sangat berat yaitu hari akhirat.


Kembali pada surat Luqman ayat 33, ada dua sebab seseorang diazab oleh Allah di akhirat:


Sebab pertama, terperdaya oleh kehidupan dunia. Karena itulah Allah mengingatkan Falaa tagurrannakumul hayaatud dunya (maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia). Orang yang berakal tidak akan mengutamakan dunia lantas mengorbankan akhirat. Kalau saja seorang bapak dan anak yang begitu dekat hubungannya (maksudnya tidak ada mantan bapak atau mantan anak, beda dengan suami atau istri ada kemungkinan menjadi mantan suami atau mantan istri) namun tetap saja mereka tidak bisa saling tolong menolong pada hari kiamat, apatah lagi hubungan yang lebih renggang  dari keduanya, misalnya hubungan pertemanan.


Sebab kedua, tertipu oleh bujuk rayu Iblis dan tentara-tentaranya. Iblis memang bertekad kuat untuk menyesatkan anak Adam dengan mendatanginya seraya menggodanya dari berbagai arah. Menggoda manusia dari Arah depan yaitu melalui kenikmatan dunia, menggodanya dari arah kanan yaitu menghalang-halanginya dari melaksanakan ibadah, menggodanya dari arah kiri yaitu dengan membujuknya melakukan kejahatan, dan menggodanya dari arah belakang yaitu dengan meninggalkan kehidupan akhirat, melalaikan amal shaleh. Seorang muslim harus sungguh-sungguh dalam memohon perlindungan kepada Allah, bahkan ketika hendak shalat dan membaca al-Qur'an pun kita diperintah untuk berlindung atau beristi'adzah kepada Allah.


Pelajaran kedua, adalah pengabaran dari Allah mengenai kunci-kunci ghaib yang tidak seorang pun dari makhluk yang mengetahuinya. Hanya dan hanya Allah pengetahuan tentangnya. Adapun kunci-kunci ghaib tersebut adalah mengenai kapan terjadinya hari kiamat; mengenai kapan turunnya hujan, tidak seorang pun yang bisa memprediksi pada jam ke berapa, menit ke berapa, posisinya dimana hujan itu akan turun; mengenai janin yang terkandunh di dalam rahim, apakah berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, pada bulan ke berapa, hari ke berapa dan jam ke berapa akan dilahirkan; mengenai hari esok, apa yang akan dikerjakan dan apa yang menimpa manusia; dan mengenai di bumi mana seseorang akan menghembuskan nafas terakhirnya, tak seorang pun tahu apakah dia akan meninggal di jalanan, di rumahnya, di rumah sakit, di udara, di laut, di tempat yang mulia seperti masjid, atau di tempat yang buruk seperti WC atau di tempat-tempat maksiat. Hanya saja dalam riwayat imam at-Tarmidzi, Nabi menyabdakan, "Jika Allah bermaksud mencabut nyawa seseorang di suatu tempat, maka Allah akan menjadikan orang itu punya kepentingan untuk datang di tempat di mana ruhnya akan dicabut."


Dua ayat inilah yang menjadi konstruksi surat luqman, yaitu untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, seseorang harus waspada dari tipu daya dunia dan Syaitan. Dan harus menguatkan keyakinan kepada Allah dan memperbanyak melakukan amal shaleh.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :