Calon mahasiswa jangan takut untuk memilih Pendidikan Masyarakat. Karena menurutnya, di situlah diajari hidup yang sebenarnya, hidup yang akan lebih berkah, yang bisa membantu orang tanpa pamrih.
UMMMATTV BOGOR--Alumni Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang sekarang berganti nama menjadi Prodi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor angkatan 2017, Muhammad Arif Hidayat, mengaku mendapat banyak sekali manfaat belajar di PLS FKIP UIKA Bogor.
“Yang didapat selama saya mengikuti perkuliahan di PLS, untuk terjun di masyarakat sangat banyak sekali. Saya bisa mempunyai beberapa komunitas di rumah, bahkan saya menjadi ketua komunitas di rumah seperti anak-anak muda berkumpul untuk program kewirausahaan,” kata Arif saat diwawancara Ummat TV.
Saat belajar di PLS, Arif sangat menekuni mata kuliah kewirausahaan, yang akhirnya menjadi pekerjaan pokoknya sehari-hari.
Arif menjelaskan kenapa dirinya mengambil PLS. Menurutnya, belajar di PLS tantangannya luar biasa. Di PLS dididik bukan hanya untuk menerima gaji, tapi juga bagaimana bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan untuk bisa lebih maju lagi.
“Seperti yang buta huruf, ibu-ibu yang bisa membuat makanan yang enak-enak tapi tidak bisa dikembangkan, nah kita alumni PLS ini yang bisa mengembangkan dan bisa menjual bahkan mengembangkannya lebih banyak lagi,” ujar Arif.
Arif menjelaskan, saat ini dirinya menekuni usaha wedding organizer (WO) yang bernama Arka wedding organizer. Di WO tersebut, Arif sebagai owner, telah memiliki catering, dekorasi dan mempunyai sekitar 30 hingga 50 karyawan yang awlanya mereka tidak bersekolah, lalu diajari dan disekolahkan oleh Arifn
“Saya ajari dan saya sekolahkan di PKBM yang resmi di kota Bogor untuk mereka punya jenjang berikutnya. Yang tidak lulus SD saya sekolahkan, yang tidak lulus SMP saya sekolahkan. Sehingga mereka tidak hanya menjadi karyawan saya saja, tapi mereka bisa membuka lagi usaha yang lainnya. Nantinya bisa masuk kuliah di UIKA di jurusan PLS (Penmas) ini,” terangnya.
“Jadi apa yang bisa di PLS sangat bisa dimanfaatkan. Tujuan saya untuk 50 orang ini mudah-mudahan mereka bisa lulus di paket C dan bisa diterima di Universitas Ibnu Khaldun,” tambahnya.
Arif berharap, calon mahasiswa jangan takut untuk memilih Pendidikan Masyarakat. Karena menurutnya, di situlah diajari hidup yang sebenarnya, hidup yang akan lebih berkah, yang bisa membantu orang tanpa pamrih.
“Jangan lihat pemasukannya (di awal), tapi manfaat yang sekarang saya rasakan setelah saya terjun di masyarakat dan saya kembangkan sendiri, Alhamdulillah usaha saya sudah lumayan untuk bisa membantu orang lain. Insyaallah ke depannya saya akan membuat PKBM yang lebih resmi lagi,” ungkapnya.
Diwanwancarai terpisah, Dekan FKIP UIKA Bogor Dr. Dedi Supriadi M.Pd mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik dan berterima kasih kepada masyarakat atau instansi yang ingin bekerjasama dengan FKIP UIKA Bogor.
“Sampai saat ini pun kita sudah coba melakukan kerja sama baik dengan Pemerintah Kota dan Kabuoaten Bogor, Cianjur, Sukabumi, bahkan di Jawa Barat. Di Indonesia Timur juga sudah ada kuliah di sini termasuk dari Papua,” ujar Supriadi.
Selain itu, lanjut dia, kerja sama juga dilakukan dengan sekolah-sekolah. Sejauh ini, kata sia, sudah ada sekita yang sudah bekeeja sama dengan FKIP UIKA Bogor untuk menyerap pembelajaran dari para mahasiswa.
“Begitu juga dengan PKBM, ada 32 PKBM yang sudah bekerja sama. Kalau ada lembaga kursus atau lembaga diklat lainnya mau bersinergi dengan kita, kami terima kasih. Kita menyambut dengan baik. Tidak melihat dari apakah ini dari komponen masyarakat secara umum ataupun instansi. Yang penting bagaimana kita mampu bekerja sama untuk mencerdaskan anak-anak kita ke depan,” tandasnya.*
Tags: UIKA, PLS, Pendidikan Masyarakat