Satu Bendera, Satu Air Mata

Satu Bendera, Satu Air Mata

Hari ini kita menyaksikan tragedi terbesar abad ini: sebuah genosida, sebuah kelaparan buatan, sebuah penghancuran nilai-nilai paling dasar dari kemanusiaan.

Oleh Fahmi Salim

Satu bendera.
Satu air mata.
Satu bumi.
Satu kemanusiaan

Ketika mata menangis, semua bahasa terdiam.

Hanya kesedihan yang tersisa, menjadi satu-satunya terjemah hati manusia.

Itulah air mata dunia, yang jatuh bersama penderitaan Gaza.

Hari ini kita menyaksikan tragedi terbesar abad ini:
sebuah genosida,
sebuah kelaparan buatan,
sebuah penghancuran nilai-nilai paling dasar dari kemanusiaan.

Namun di balik runtuhnya bangunan, di balik tubuh-tubuh kecil yang terbujur kaku,
kita menemukan sesuatu yang tidak bisa dihancurkan:Nurani.

Nurani yang menyatukan manusia dari berbagai bangsa, agama, dan bahasa.

Nurani yang membuat dunia bersatu dalam satu bahasa: bahasa kemanusiaan.

Gaza bukan sekadar nama sebuah kota.

Gaza adalah cermin bagi hati nurani dunia.

Jika kita membiarkan Gaza mati, maka yang mati bukan hanya Gaza,
tetapi kemanusiaan kita semua.

Hari ini dunia telah memilih:
Bersama Gaza, bersama keadilan, bersama kemanusiaan.

One flag.
One tear.
One human family.
One shared humanity.

Bangkitlah
Bicaralah
Berisiklah
Untuk 1 hal berguna:
Free Palestine, Free Al-Aqsa.

Sungguh dunia sebelum dan sesudah 7 Oktober 2023 amat berbeda jauh.

7 Oktober 2023 bagi zionis internasional adalah lonceng kematian, alarm kebangkrutan, awal kehancuran imperium iblis yang mereka bangun.

7 Oktober 2023 bagi umat manusia dan umat Islam adalah simbol kehidupan, tanda kebangkitan, awal kejayaan.

Siapa sangka:
Darah syuhada, tangisan bayi, anak-anak, dan orang tua yang kehilangan anaknya,

Kelaparan, kedinginan, pengusiran, dan keteguhan Gaza

Menyalakan NURANI DUNIA untuk memihak kebenaran dan keadilan,

Kemerdekaan dan kedaulatan untuk Palestina.. 🇵🇸

Save Gaza
Save Palestine
Save Humanity

Jakarta 1 Oktober 2025

Sebelumnya :