Prof. Veni Hadju IBADAH HAJI (12)

Prof. Veni Hadju  IBADAH HAJI (12)

Veni Prof: esan Dakwah, 12 Dzulhijjah 1445H

By: Prof. Veni Hadju

IBADAH HAJI (12)

Rukun Islam terakhir adalah melaksanakan Ibadah Haji. Ibadah ini punya persyaratan yang lebih berat dibandingkan dengan Rukun Islam lainnya. Salah satunya harus memiliki kemampuan finansial yang cukup. Namun, tentu Allah juga Maha Kaya, bagi mereka yang sangat menginginkan untuk menunaikan ibadah ini. Itulah sebabnya, tidak sedikit kita melihat ada pedagang kecil naik  haji. Ada juga penjaga mesjid yang naik haji sebagai hadiah dari seorang jamaah. Juga, banyak orang tua yang diberangkatkan  haji oleh anaknya. 

Alhamdulillah, menjadi tamu Allah di tanah suci adalah kesempatan yang sangat mulia. Disadari bahwa begitu banyak orang yang mau tapi tidak mendapat kemudahan berangkat.  Ada yang telah mencukupi tabungannya namun selalu gagal. Sebaliknya ada yang baru diberitahu, dalam waktu singkat dananya terkumpul dan langsung berangkat. Sekarang ada fasilitas berangkat haji yang disiapkan pemerintah Saudi tanpa menunggu antrian. Walaupun membayar beberapa kali lebih mahal namun ada-ada saja rezeki Allah sehingga bisa berangkat.

Allah menjanjikan mereka yang mengerjakqn Ibadah Haji dengan memenuhi semua rukun haji serta tanpa perbuatan maksiat dan menjaga ucapan dengan surga. Imbalan yang begitu mahal tentu tidak bisa diperoleb dengan pelaksanaan yang biasa-biasa. Tidak sedikit jamaah haji yang tidak dapat mengontrol emosinya  sehingga mengeluarkan kata-kata kasar atau kurang baik. Ujian kesabaran memang  menjadi  ujian utama dalan ibadah ini. Insya Allah bagi yang lulus dalam ujian ini akan mendapat pahala Surga yang penuh dengan keindaban.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَا لَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِ نَّ خَيْرَ الزَّا دِ التَّقْوٰى ۖ وَا تَّقُوْنِ يٰۤاُ ولِى الْاَ لْبَا بِ

"(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 197)


IBADAH  HAJI ADALAH PANGGILAN ALLAH BAGI MEREKA YANG TELAH MENYIAPKAN DIRINYA.


Sebelumnya :
Selanjutnya :