Oleh : Dr. Samsul Basri
SAUDARAKU fillah, termaktub dalam kitab "Jaami’u Bayaani al-Ilmi wa Fadhluhu", Lukman al-Hakim berkata kepada anaknya :
“Wahai anakku, muliakanlah para ulama, rapatilah mereka dengan kedua lututmu, sesungguhnya Allah menghidupkan hati dengan hikmah, sebagaimana Ia menghidupkan bumi yang mati dengan hujan lebat."
"Wahai anakku jangan pelajari ilmu untuk menyaingi para ulama, jangan pula untuk mendebat orang-orang bodoh, apatah lagi berlaku ria di hadapan orang-orang yang ikut bermajelis."
"Wahai anakku, jangan tinggalkan ilmu karena alasan zuhud terhadapnya, apatah lagi karena alasan cinta pada kebodohan."
"Wahai anakku, selektiflah terhadap majelis-majelis yang ditawarkan padamu, apabila engkau mendapati majelis yang di dalamnya suatu kaum yang mempelajari dan mengkaji ayat-ayat Allah, duduklah bersama mereka."
"Sungguh wahai anakku, sekiranya engkau berilmu, maka ilmu yang ada padamu akan sangat bermanfaat bagimu. Sebaliknya, bila engkau jahil (bodoh) maka ilmu yang ada di sekitarmu sama sekali tidak memberi manfaat padamu, dan bila engkau memilih tetap dalam kebodohan, maka bertambahlah kesesatanmu."
"Wahai anakku, sesungguhnya hikmah (kebijaksanaan) itu adalah engkau memposisikan kedudukan orang-orang miskin sama dengan engkau memposisikan para raja.”
--------**---------
Kunjungi Katalog kami. Belanja sambil berinfak:
https://wa.me/c/6282339219584