Narkoba dan Darurat Bangsa: Solusi Berbasis Masjid untuk Indonesia

Narkoba dan Darurat Bangsa: Solusi Berbasis Masjid untuk Indonesia

Narkoba telah merenggut begitu banyak nyawa dan menghancurkan masa depan jutaan anak bangsa. Sudah waktunya kita mengambil langkah konkret dan menyeluruh.

Oleh: dr. Fardinan Rabain (Konsultan Narkoba)


Hari ini, narkoba tidak lagi sekadar menjadi masalah individu ia telah menjadi bencana nasional. Efek narkoba seperti Putau, yang menimbulkan efek supresi, membuat penggunanya jatuh dalam kondisi mental dan fisik yang melemah, bahkan hancur. Yang lebih mengkhawatirkan, teknologi semakin mempermudah peredarannya. Jika dulu pembeli dan penjual harus bertemu secara sembunyi-sembunyi, kini transaksi narkoba bisa dilakukan lewat media sosial, jasa kurir, hingga dibungkus dalam makanan atau paket COD. Ironisnya, kurir pengantar bahkan sering tidak menyadari bahwa ia sedang mengirimkan barang haram.

Dalam sebuah kasus di Depok, narkoba ditemukan dalam bentuk gorengan. Hal ini menunjukkan betapa kreatif dan berbahayanya modus penyebaran narkoba saat ini. Variasi bentuk dan metode distribusi yang semakin banyak menyebabkan jumlah pecandu pun melonjak drastis. Presiden Joko Widodo sendiri menyebut bahwa setiap hari 50 orang meninggal akibat narkoba, dan jumlah pengguna narkoba diperkirakan mencapai 4 hingga 6 juta orang. Namun, hanya sekitar 18.000 orang yang bisa direhabilitasi setiap tahun, jauh dari angka yang ideal.

 Rehabilitasi: Masalah Kapasitas dan Biaya

Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) pernah mencanangkan rehabilitasi untuk 100.000 orang di tahun 2014, namun faktanya kapasitas panti rehabilitasi yang ada di Indonesia masih sangat terbatas, hanya sekitar 120 panti dengan kapasitas maksimal 50 orang. Itu artinya hanya sekitar 6.000 orang yang bisa ditampung.

Membangun panti baru pun bukan perkara mudah. Biaya besar, lahan, infrastruktur, serta tenaga ahli diperlukan. Untuk merehabilitasi 10.000 orang saja membutuhkan dana sekitar 127 miliar rupiah. Jika dihitung secara kasar, dibutuhkan triliunan rupiah untuk menangani jutaan pecandu. Maka tidak heran jika Presiden menyatakan bahwa Indonesia berada dalam status darurat narkoba. 

Jalan Keluar: Rehabilitasi Terbuka Berbasis Masjid

Melihat keterbatasan tersebut, kami dari Yayasan Jaya Indonesia Mandiri, Interzone Trade Center, dan Dewan Dakwah bekerja sama dengan Gerakan Bela Negara, mengusulkan model rehabilitasi terbuka berbasis masjid.

Mengapa masjid?

Masjid adalah institusi sosial dan spiritual yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Menurut data Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada sekitar 800.000 masjid di Indonesia. Jika satu masjid hanya menangani satu pecandu per tahun, maka dalam empat hingga lima tahun, kita bisa menyelesaikan rehabilitasi seluruh pengguna narkoba di Indonesia. Ini bukan hanya solusi yang realistis, tetapi juga solutif dan murah.

Masjid tidak perlu dibangun dari nol fasilitas sudah ada. Kita hanya perlu menambahkan perangkat sederhana seperti komputer untuk pencatatan data, proyektor untuk edukasi, dan relawan penyuluh yang bisa memberikan bimbingan dan pendampingan rohani. Lewat pencatatan digital, kita juga bisa mengetahui jumlah dan kondisi pecandu secara valid di setiap kota dan kabupaten, yang akan sangat membantu dalam perumusan kebijakan nasional.

Langkah Nyata Sudah Dimulai

Alhamdulillah, gagasan ini disambut baik oleh berbagai pihak. Dewan Dakwah, Gerakan Bela Negara, Yayasan Jaya Indonesia Mandiri, dan Interzone Trade Center telah bertemu dengan pihak Korem Kota Bogor untuk membahas kerja sama pembinaan dan pelaksanaan program ini sebagai pilot project nasional. Kami berharap upaya ini akan menjadi awal dari gerakan masif untuk menyelamatkan bangsa dari cengkeraman narkoba.

Penutup

Narkoba telah merenggut begitu banyak nyawa dan menghancurkan masa depan jutaan anak bangsa. Sudah waktunya kita mengambil langkah konkret dan menyeluruh. Rehabilitasi berbasis masjid adalah solusi yang inklusif, murah, dan berkelanjutan. Masjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan umat dapat menjadi tempat pulihnya jiwa-jiwa yang terluka oleh narkoba.

Mari kita bergerak bersama. Demi Indonesia yang bersih, kuat, dan bebas dari darurat narkoba.


*Narkoba dan Darurat Bangsa: Solusi Berbasis Masjid untuk Indonesia*

 

Sebelumnya :