Ummattv, Jakarta - Pada bulan November mendatang, Aqsa Working Group (AWG) akan kembali menggelar perayaan Bulan Solidaritas Palestina 2023 selama sebulan penuh, tepatnya mulai 1 November-29 November 2023.
Sebagai upaya menyukseskan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, AWG melakukan audiensi ke kantor Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada hari ini, Rabu, 27 Safar 1445 H/13 September 2023 M pukul 17.00 WIB. Kedatangan rombongan AWG itu pun disambut baik oleh pihak lembaga kegawatdaruratan medis tersebut.
Audiensi ini dihadiri Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad dan jajarannya dr. Hendry Hidayatullah, Ketua Yayasan MER-C dr. Muhammad Reza Saputra, Sekretaris MER-C Rima, Ketua MER-C Training Center dr. Naenda Stasya, beserta para anggota MER-C lainnya yakni dr. Meaty Fransisca dan perawat bedah Ita Muswita.
Sementara dari pihak AWG, hadir Wakil Ketua Panitia Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, Penanggung Jawab (PJ) Kesehatan dan Bakti Sosial BSP 2023, PJ Humas BSP 2023 dan anggotanya, Ketua Divisi Muslimat AWG Maemuna Center (Mae-C) Onny Firyanti Hamidy dan anggotanya, serta tim dokumentasi. Total, delapan orang.
Saat menerima audiensi itu, Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad membuka dengan menyampaikan, kerja sama antara MER-C dan AWG bukanlah hal yang baru. Kedua lembaga kemanusiaan ini memiliki visi misi yang selaras, terutama dalam perjuangan Palestina.
"MER-C dan AWG itu bukanlah teman baru, kita adalah sekutu dan sahabat lama sampai hari ini, sampai dengan hari esok dalam perjuangan kita untuk membebaskan Palestina dari cengkraman Israel," kata Dokter Ben, demikian sapaan akrabnya.
Wakil Ketua Panitia Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 Yusuf Maulana menyampaikan tujuan dari audiensi tersebut, yakni mengajak MER-C untuk ambil bagian dalam kegiatan BSP 2023, khususnya di bidang kesehatan dan bakti sosial (baksos).
Yusuf menjelaskan, BSP tahun ini akan ada kegiatan baksos di antaranya pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP), donor darah, khitanan massal, dan terapi bekam. Ragam kegiatan baksos itulah yang ditawarkan AWG agar MER-C sebagai lembaga kemanusiaan medis bisa terlibat di dalamnya.
"Kegiatan ini butuh bantuan dari MER-C supaya bisa membawa manfaat tentunya. Karena BSP bukan masalah Palestina saja, tapi juga berkaitan dengan yang ada di sekeliling kita," kata Yusuf.
Menanggapi hal tersebut, pihak MER-C sangat antusias. Apalagi, MER-C dan AWG sudah sering bersinergi dalam hal-hal kemanusiaan.
"Kalau menurut saya, MER-C harusnya bisa mengambil bagian dari program itu. Tapi nanti keputusan ada di Ketua Presidium MER-C, Dokter Ben nanti yang akan memutuskan. Melihat program-program yang teman-teman tawarkan itu, memang MER-C ada di wilayah itu," kata salah satu praktisi lapangan dari MER-C sekaligus perawat bedah, Ita Muswita.
Dokter Ben pun mengamini program baksos BSP 2023 itu. Ia mengatakan, untuk pembahasan lebih detail bisa didiskusikan lebih lanjut, termasuk soal tempat dan waktu pelaksanaan baksos tersebut.
"Ini bagus. Artinya lebih berkembang. AWG dulu mengadakan longmarch, sekarang sudah lebih berkembang (dengan adanya baksos)," tuturnya.
"Kita insya Allah bisa," sambung Dokter Ben.
Namun untuk program donor darah, MER-C menyarankan agar AWG melakukan audiensi ke Palang Merah Indonesia (PMI), sebab wewenang donor darah ada di PMI. Sedangkan untuk baksos pelatihan RJP, khitanan massal, dan screening sebelum terapi bekam, MER-C bersedia untuk turun tangan.
Sementara untuk terapi bekam sendiri, akan ditangani langsung oleh PJ Kesehatan dan Bakti Sosial BSP 2023, Ustaz Rojiun. Ia merupakan ahli terapi Thibbun Nabawi.
Audiensi ini pun membuahkan hasil yang manis; MER-C siap berkolaborasi dengan AWG dalam rangka menyukseskan BSP 2023, khususnya di kegiatan baksos.
Bulan Solidaritas Palestina
November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:
1. Deklarasi Balfour 02 November 1917
2. Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004
3. Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988
4. Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.
Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.
Kegiatan BSP 2023 akan dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kegiatan ini pun akan digelar di Gaza, Palestina.
BSP tahun ini adalah kali ketiga setelah diselenggarakan berturut-turut sejak 2021. Namun pada 2021, kegiatan ini pertama kali digelar dengan nama Pekan Solidaritas Palestina.
BSP 2023 akan disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, Daurah Palestina, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar. Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah hingga kedutaan.
Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara dan dunia umumnya.
Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kepalestinaan, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS. Termasuk banyak tokoh dan aktivis non-Muslim sekalipun, yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan.
Sehingga dengan demikian terjalin komunitas pembebasan Al-Aqsa secara internasional, yang dapat mendesak pemerintahan negara di dunia, sekaligus mendesak pejajahan Zionis Israel segera hengkang dari bumi Palestina.
Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.
Aqsa Working Group
Aqsa Working Group (AWG) adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina.
AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429 H/21 Agustus 2008 M di Jakarta. Tahun ini, AWG telah memasuki usianya yang 15 tahun.