Menuju PON XX Papua 2021, Rektor UMS Lepaskan Atlet Tapak Suci UMS

Menuju PON XX Papua 2021, Rektor UMS Lepaskan Atlet Tapak Suci UMS

UMMATTV, SURAKARTA--Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif melepaskan dua mahasiswa UMS yang berasal dari Program Studi Pendidikan Olahraga yaitu Dela Kusumawati dan Anas Rais Arni untuk bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 dalam cabang olahraga (cabor) Pencak Silat. 

Sofyan Anif sampaikan ucapan selamat kepada ke dua atlet yang akan bertanding dalam ajang PON XX Papua cabor pencak silat. 

Dia juga mengatakan tentang pentingnya kaderisasi, agar selalu muncul bibit-bibit yang akan meneruskan kejuaraan.

“Harus ada proses atau strategi khusus yang dilakukan dalam rangka mencari  bibit-bibit yang bisa meneruskan kejuaraan-kejuaraan, ” papar Sofyan. Menurutnya mahasiswa UMS dalam cabor pencak silat telah sering memenangkan kejuaraan. 

Pada akhir penyampaiannya, ia berpesan agar para atlet UMS tetap sportif dalam bertanding, tidak sombong dengan kemenangan, dan selalu ikhlas, serta menjadikan pertandingan ini sebagai sarana dalam berdakwah. “Sportivitas itu mencirikan jati diri sebagai seorang atlet apalagi atlet Muhammadiyah, ” ujarnya. 

Senada dengan itu, Wakil Rektor 3 Ihwan Susila menyampaikan bahwa atlet UMS harus selalu menjadi suri teladan.  “Insya Allah, UMS akan menjadi role model, karena setiap atletnya selalu terjaga salatnya tidak pernah telat dan selalu menjadi panutan. Ini bagian dari dakwah,” ujar Ihwan. 

Kepala Program Studi Pendidikan Olahraga Nur Subekti, mengatakan, ke dua atlet tapak suci UMS merupakan anak didiknya sejak kecil. Dela telah ia latih semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Anas telah ia latih sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, “Dela dari SMA dia juara sampai dibawa di pelatihan provinsi dan menjadi atlet PPLOP, ” ujarnya. 

Ia juga menyebutkan bahwa program studi pendidikan olahraga UMS akan membangun laboratorium olahraga. “Prodi olahraga sudah disetujui untuk membangun laboratorium olahraga yang misinya awal untuk Muhammadiyah yaitu sebagai laboratorium tapak suci, ” ujar Subekti. 

Anas dalam wawancara terpisah menyampaikan, perjalanan menuju PON XX Papua diawali dengan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (PORPROF) tingkat keresidenan hingga pada tingkat provinsi dan terakhir pada Kejuaraan Nasional Pra-PON di Jakarta.

“Untuk sampai di PON itu minimal harus juara satu dua dan tiga pada Pra-PON, ” ujarnya.

Ia juga berharap dalam perlombaan ini dapat tampil maksimal dan mendapatkan hasil terbaik. *

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Sebelumnya :
Selanjutnya :